Luna memang terlahir sebagai anak yatim piatu. Seumur hidup, ia tidak pernah sedikit pun memimpikan hal yang begitu tinggi apalagi aneh-aneh. Dari dulu, Luna cuma berharap bisa memiliki pekerjaan yang bagus. Gaji yang cukup. Sehingga mampu membantu sekaligus mendedikasikan seluruh hidupnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan panti sebagai bentuk balas budi. Luna yakin, kalau tidak ada sosok Bunda Laila, entah jadi apa dirinya saat ini. Ibu asuhnya itu yang mati-matian berjuang menyekolahkan hingga bisa menempuh pendidikan sampai ke jenjang kuliah. Bahkan ketika lulus langsung bisa mendapatkan pekerjaan bagus menjadi staff HRD dari perusahaan sekelas Palma Palace. Dulu, pikir Luna hidupnya akan berjalan lancar-lancar saja tanpa kendala. Beberapa tahun belakangan, segala urusan seperti masa