Sultan Elgio

486 Words
"Angkat tangannya semua!" Disk jockey yang berpakaian minim atau bisa dibilang kurang bahan sedang mengangkat tangan kanannya dan tangan kirinya ia gunakan untuk memegang mic. "Ayo kita nyanyi bareng-bareng!" Dia menyanyikan lagu karyanya sediri untuk meramaikan suasana klub ini.  DJ ini meloncat-loncat sambil berjoged. Dia juga mengguyur tubuhnya dengan minuman beralkohol hingga semua penonton berteriak. Dadanya yang montok kini telah basah dan sangat bau alkohol. Seorang pria berjoged paling depan dengan satu botol minuman ditangannya. Dia mendekati gadis Dj ini lalu berbisik, "Teriakkan namaku, Sayang!" "Siapa namanu, Bebs?" tanyanya sambil melirik tangan si pria yang sedang menggenggam uang. Uang yang pria ini pegang bukan kaleng-kaleng, warnanaya saja hijau dan gambarnya bukan gambar pahlawan Indonesia. Wanita ini melirik ujung rambut sampai ujung kaki, semua barang yang pria ini pakai bukan barang murah apalagi KW. Barang mahal tentu kilauannya berbeda. "Elgio!" bisik pria bernama Elgio sambil menyelipkan uang dollar Amerika di celah gunung kembar milik DJ yang biasa disapa Katty Banana. "Pria paling tampan itu Elgio .... Pria kaya itu El- gi- o. Pria paling menawan itu El- gi- o!" Tentu ia bernyanyi sambil meneriakkan nama Elgio. Entah berapa dollar yang Elgio sematkan di dadanya yang jelas kalau dirupiahkan pasti berjuta-juta. "Abis ini ngamar, ya, Beibs!" ajaknya pada Elgio sambil mengedipkan satu matanya. "Kuy!" Elgio membalas kedipannya juga dengan mengedipkan mtanya. "Tambah lagunya, Baby!" teriaknya sambil menghaburkan uang ke udara. Tentu yang menari disekitar Elgio saling berebut untuk mengambil uang dollar tersebut. Glek … glek … glek …. "Keluarkan minuman yang enak-enaknya!" teriak Elgio pada seorang bartender saat dia duduk di depan meja bar. Konsentrasi terhadap minuman dia cukup kuat, buktinya saja sudah lima gelas dia minum tapi tak kunjung mabuk juga. Klub malam ibukota yang hanya dimasuki oleh kalangan orang kaya ini sangat ramai. Lampu disko berkelap kelip dan berwarna-warni menyinari gelapnya ruangan yang dinominasi dengan warna gelap dan lampu utama yang dimatikan. DJ tadi sudah selesai menari dan bernyanyi, kini giliran penari erotis yang akan tampil. Dengan pakaian atas yang menyerupai bra dan pakaian bawah yang pendek dan menyerupai celana dalam tapi dari bahan jeans, dia mendekat ke arah Elgio yang sedang menikmati minuman vodkanya. "Tidak ingin lagi menghamburkan uang, Beibs?" tayanya sambil berbisik di dekat telinga Elgio serta merebut minuman milik pria yang sudah mulai mabuk ini. "Kamu mau lagi?" tanya Elgio sambil mengeluarkan uang dari dompetnya. Tentu uang yang Elgio keluarkan dollar lagi. Dia melemparkannya ke udara dan DJ ini kini merasakan rasanya hujan uang dollar.  Gadis-gadis penghibur disini haus dengan uang, mereka mendekat dan ingin diperlakukan sama. Mereka bergelayut manja pada Elgio yang memang member VIP di sini. Semua tahu Elgio yang paling tampan, paling kaya dan paling menawan. Setiap malam pasti Elgio membawa gadis yang berbeda-beda untuk menghangatkan kasurnya. Elgio selalu memajakan juniornya dengan lubang buaya atau serambi lempit milik para gadis yang tentunya luar biasa. Gegala jurus dari mulai goyang gergaji, goyang ngbor sampai goyangan patah-patah telah ia coba diatas ranjang. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD