1. Kutukan Nenek

1119 Words
  Sultan yang satu ini tak tahu caranya menghabisakan uang. Dalam sehari saja dia mendapatkan penghasilan miliaran.ATM miliknya sudah full hingga nolnya saja tidak tertampung di layar. Mungkin dengan cara bersenang-senang dan membuang uang seperti ini akan membuat rekenignya menipis. Sepertinya malam ini dia akan membawa sang DJ ke apartemennya. "Ayo manjakan aku, Beibs!" bisik Elgio pada DJ Katty Banana. Dia sudah bosan dengan gadis penghibur di sini dan memilih ingin ditemani oleh seorang DJ. Siapa tahu seorang DJ akan lebih kencang mengguncangkan ranjang king sizenya yang begitu kokoh hingga roboh.  Malam ini malam yang ramai dan menyenangkan bagi Elgio. Dia telah memenangkan tender dan perusahaannya semakin maju. Otomatis uangnya akan semakin banyak dan tidak akan habis biarpun belasan turunan. Tentu ini prestasi yang besar untuk seseorang yang masih muda dan masih single seperti Elgio. Dia lebih berhasil dari sang kakak. Ketampanan serta otaknya juga lebih unggul dari Biyan Ahmad. Keberhasilan serta bisnis Elgio patut diacungi jempol. Cara bersenang-senang ala Elgio adalah seperti ini. Melepas penat dan membuang uang. Saking banyaknya uang, dia bingung akan menggunakannya untuk apa. Sepertinya p*****r saja akan di bayar dua kali atau tiga kali lipat jika berhasil memuaskannya di atas ranjang. Hampir setiap malam Elgio menghamburkan uangnya. Hampir sering juga dia menyakiti hati wanita. Siapa sih wanita yang tidak akan bertukuk lutut dengan pesona ketampanan Elgio. Semua pasti rela berakhir di atas ranjang demi mengencani pria tampan ini. "Hei ...." Seorang gadis menyapa Elgio. Penampilannya sangat menarik dengan gaun merah yang tampaknya seperti kurang bahan, sangat minim. "Hei Sandra!" sapa Elgio sambil mengedipkan matanya yang tidak fokus, efek dari minuman yang ia minum.  Sandra memeluk Elgio karena dia merasa rindu, beberapa hari ini Elgio sibuk hingga tidak menghubunginya. "Hei .... Dia milikku!" kata DJ cantik yang tubuhnya lebih sexy dari Sandra. tentu Sandra cemburu. "Aku kekasihnya. Kau siapa?" tanya Sandra nyolot. Dia bosan melihat Elgio seperti ini, selalu menghibur diri dengan gadis cantik tapi tidak menghiraukan dia yang sudah jelas jadi kekasihnya. "Aku wanita yang akan menghangatkan kasurnya malam ini!" jawabnya sombong. Tak peduli mau yang peluk Elgio itu pacar atau istri, yang jelas dia ingin Elgio malam ini. Sandra menoleh pada Elgio. "Kamu bersikap dingin padaku tapi tidak pada ini?" protes Sandra, gadis yang baru dua bulan di pacari Elgio. Sandra sudah menyerahkan segalanya. Cinta, uang, tenaga, pikiran, energi dan ranjangnya untuk menghangatkan Elgio. Tapi apa yang ia dapat? Penghianatan! Elgio malah tersenyum, dia sudah biasa menghadapi pacar seperti Sandra, tapi Sandra lebih posisif hingga membuatnya risih. "Hei … kenapa marah? Ini resikonya berpacaran dengan orang tampan sepertiku!" Elgio berdiri walau sempoyongan sambil menepuk-nepuk dadanya dan merangkul DJ katty. "Teganya kamu selalu menyakiti hatiku. Sombong sekali mentang-mentang kaya dan tampan. Kamu jadi bebas menyakiti hati perempuan begitu?" Sandra tidak terima diperlakukan seperti ini. Elgio sudah merendahkan harga dirinya. Tapi Sandra sendiri tidak sadar kalau dia terlalu murahan, mau berbuat apa saja demi Elgio yang jelas-jelas playboy. Wanita mana yang memberi secara gratis? p*****r saja di bayar dan ada harganya sedangkan Sandra memberikannya gratis. Bodoh bukan? "Hei …. Apa aku menganggap hubungan kita ini serus? Kita berpacaran juga untuk bersenang-senang. Kenapa kamu seperti berharap lebih?" Elgio mengerutkan dahi. Dia menghadapi wanita seperti Sandra sudah biasa, jadi santai saja! "Ayo, Bibs. Malas meladeni gadis seperti dia!" ajaknya pada sang DJ. Sandra yang sudah terlanjur cinta dan jadi bucinnya Elgio pun kini emosi. Sabar itu ada batasnya, padahal niatnya baik, dia ingin lebih serius dan mengubah Elgio menjadi lebih baik, sayang caranya terlalu possessive. "Dasar pria dingin yang arogan dan sombong. Kita putus!" Plak .... Sandra menampar wajah tampan Elgio. Tangannya kini meraih minuman vodka milik Elgio dan menyiramkannya pada wajah tampan El.  Byurrr …. Pria tampan ini menjadi basah kuyup. "Astaga …." DJ Katty kaget dengan perlakuan Sandra yang ia anggap kekanak-kanakkan.  "Rasakan itu playboy. Suatu saat kamu akan mendapatkan balasannya." Sandra meletakan gelas ke meja bar dengan kasar. Perkataan adalah sebuah do'a. Kali ini Elgio mendapatkan do'a jelek dari seorang gadis yang tersakiti. Elgio yang mabuk malah tidak terpancing emosi. Di pun malah tertawa. "Hahahaha. Basah ya? Sepertinya hujan!" Bodohnya dia menyangka ini hujan. Hujan yang manis rasa vodka yang mahal. "Kamu basah dengan minuman vodka, Beibs. Bukan kena hujan," kata Katty sambil memapah Elgio keluar dari klub. Elgio sudah sampai di depan klub malam di kawasan Jakarta yang elit ini bersama Katty. Langkah mereka terhenti saat ada seorang nenek yang menghampiri mereka dengan mengulurkan tangan yang menggenggam batok kelapa yang sudah dibelah menjadi dua. "Minta sumbangan, Dek! Ayo sedekah biar uangnya berkah!" Malam-malam seperti ini ada nenek tua mengemis. Nenek ini sepertinya mungkin sudah berumur delapan puluh tahun, berjalan bungkuk sambil membawa tongkat, menggunakan pakaian kebaya ala zaman dulu sebagai atasan dan kain jarik berwarna coklat di lilit ke tubuhnya sebagai bawahan.  Elgio dan Katty hanya memperhatikan dari atas sampai bawah, mereka bukan tipikal orang yang gemar bersedekah. Elgio mengedipkan matanya beberapa kali. Yang ia lihat adalah sosok malaikat, eh saat sudah mengedipkan mata, yang ia lihat lagi adalah seorang nenek. Pandangannya saru dan berubah-ubah. Ya namanya juga sedang mabuk, jadi melihat nenek, ya jadi melihat malaikat. Entah yang mana yang benar. Mana bisa dia lihat dengan jelas. "Ayo kita pulang saja, Beibs!" ajak Katty yang sudah keberatan membawa Elgio. "Dek … nenek belum makan. Minta sumbangannya sedikit!"  Nenek ini masih merengek meminta sumbangan. "Kasih dia uang dulu!" Elgio terkekeh sambil sempoyongan. Plek …. Botol dari bahan kaca Elgio sadarkan di tangan sang nenek. Mangkuk yang nenek bawa pun terjatuh. Dia melipat jemari tangan sang nenek agar kuat menggenggam botol minumannya. "Ini bisa dijual terus jadi duit!" ujar Elgio sambil tersenyum penuh kepolosan. Bukannya kasih duit dia malah kasih botol minuman. "Mana ngerti cara jualnya, Beibs!" Si nenek pun bingung. Dia ingin uang bukan ingin minuman haram. Anak zaman sekarang kurang ajar dan tidak gemar bersedekah. "Dasar anak orang kaya yang sombong. Bisanya hanya bersenang-senang, menghamburkan uang untuk hal yang tidak halal, kerjanya mabuk dan menyakiti wanita." Nenek ini berbicara ngegas. Katanya belum makan tapi kenapa berteriak saja masih kuat. "Hahahaha!" Elgio terkekeh ya namanya juga lagi ngeplay terus lagi sange. "Kamu harus mendapatkan pelajaran agar bisa jadi orang yang berguna!" Nenek ini menggenggam tangan Elgio. Dia mengucapkannya jampe-jampe harupat. Katty yang melihatnya pun ingin melepaskan tangan sang nenek. "Ini karma atas perbuatan nakal kamu. Kamu tidak akan bisa bersenang-senang lagi. Milikmu akan tertidur dan sulit untuk bangun. Satu yang akan membuat dia kembali bangun. Yaitu dengan kebaikan dan cinta sejati,"  Katty berhasil melepaskan tangan sang nenek dan membawa Elgio pergi. "Jadi kamu cuma kuat satu ronde?" tanya Katty dengan napas yang memburu. Kutukan datri sang nenek ia anggap candaan. Katty juga tengah sangat mabuk malam ini. "Besok lagi, Beibs!" Kutukan dari sang nenek tampaknya belum mujarab dan Elgio menganggap itu hanya angin lalu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD