Ch-2

1090 Words
Alisha tertegun menatap daun pintu yang terbuka. Tidak ada siapapun di sana, dan beberapa detik kemudian. "Braaakkk!" Pintu menutup kembali seperti semula. Gadis itu mulai mengucurkan keringat dingin. Dia tidak melihat siapa-siapa, ataupun Daniel. Awalnya gadis itu berpikir Daniel Radcliffe sang tokoh utama dalam novelnya yang datang. Seperti biasanya! "Tak! Tak! Tak! Tak!" Gadis itu melihat ke arah laptopnya yang masih menyala, ada suara ketikan tangan yang sedang berlangsung. Mata gadis itu tertuju pada aplikasi dimana dia menuangkan naskahnya. Telah update kisah selanjutnya, tentang dirinya dan Daniel Radcliffe. Alisha melihat isi naskah tersebut sama persis dengan kejadian yang dilaluinya beberapa hari ini. Seakan-akan ada sesuatu yang terus mengintainya sepanjang waktu! "Tak! Tak! Tak! Tak!" Keyboard terus mengetik dengan sendirinya. Alisha tak henti-hentinya menatap ke arah layar monitor yang tepat berada di depan matanya. "Kamu siapa?" Tanyanya pada sosok yang tak terlihat tersebut. Nihil! Tidak ada jawaban sama sekali. Keyboard tersebut terus berjalan mengetik kata demi kata. "Bisakah kamu tunjukkan padaku siapa kamu?" Tanyanya pada sosok tersebut, akhirnya keyboard tersebut berhenti sejenak. Dan menuliskan sebuah nama. "Leonardo." Begitu yang tertera di sana. Keyboard tersebut masih terdiam, seolah-olah masih menunggu pertanyaan lain dari Alisha. Tubuh Alisha gemetar ketakutan, sosok yang tak terlihat itu akhirnya menunjukkan siapa namanya. Beberapa hari setelah kecelakaan yang menimpanya, dia merasa diikuti oleh sosok yang tak bisa dia lihat dengan indera penglihatannya. Tapi Alisha selalu merasakan kehadirannya, seperti udara dingin yang berjalan di sekitarnya hingga membuat bulu kuduknya meremang. Setelah menunggu lama, keyboard tersebut mulai mengetik kembali seperti semula. Alisha termangu-mangu menatap part demi part telah terbit. Juga permintaan Daniel untuk memenangkan tender besok juga sudah tertulis di sana. Tapi ada barisan kata yang tidak disukainya, yaitu "Alisha merasakan cumbuan seseorang dalam lelapnya, pada saat malam larut di tengah tidurnya. Gadis itu b******u dengan seseorang yang tidak terlihat olehnya. Hingga gadis itu mengejang hebat merasakan klimaksnya!" Semuanya terjabar dengan sangat rinci dan jelas, bagaimana helai demi helai bajunya terlepas sendiri, juga ciuman pada setiap inci kulit tubuhnya! Rangakaian tulisan tersebut bahkan sangat mirip dan persis seperti rangakaian kata yang diketik olehnya sendiri. "Apa ini! Hei! Hentikan!" Alisha mencoba mengedit ulang naskah yang telah tertulis tersebut tapi tangannya mendadak tidak bisa bergerak untuk menghapusnya. Seperti ada yang memegangi pergelangan tangannya, dia tidak berontak lagi. Gadis itu termenung seraya meletakkan kepalanya di atas meja tempat dia mengetik naskahnya. "Kamu mau apa sebenarnya?" Tanyanya pada sosok kasat mata tersebut. Ada udara dingin terasa menyapu wajahnya, seperti sebuah belaian lembut. Alisha tersentak berdiri, gadis itu melangkah menjauh dari meja tempatnya mengetik karena sangat terkejut menerima sentuhannya. "Kau! Kau jangan coba-coba untuk menyentuhku! Kau pasti hantu c***l!" Pekiknya ketika helai demi helai pakaian yang membalut tubuhnya perlahan-lahan terlepas satu demi satu. Tubuhnya terhempas ke belakang jatuh ke atas tempat tidurnya. "Ahhh.. jangan.." Sesuatu telah menyentuh area sensitifnya dengan usapan lembut. Tubuh gadis itu menggelinjang merasakan sentuhan liar jemari tangan sosok tak terlihat itu. "Kamu siapa? Kenapa menggangguku? Apa salahku?" Organ intimnya benar-benar merasakan telah diterobos oleh seorang pria. Alisha melihat lendirnya membanjir membasahi sprei di bawah tubuhnya. Dia hanya bisa menggigit bibir bawahnya sambil meremas seprei di kedua sisi tubuhnya merasakan permainan tersebut. Alisha mendesah tanpa henti, dan mengejang hebat merasakan klimaksnya. Sama persis di dalam naskah yang tertulis di sana. Pikiran gadis itu mendadak mendapat pencerahan. Seolah-olah dia tahu siapa sosok kasat mata misterius itu. "Sekarang aku tahu siapa kamu!" Ujarnya ketika sosok tersebut telah selesai menggumulinya. "Leonardo sang penulis novel xxx terkenal! Dia meninggal dunia bukan karena dibunuh, tapi melihat banyak darah berceceran pada apartemen mewahnya menyebabkan pria itu dinobatkan sebagai korban pembunuhan! Juga karena mayatnya menghilang begitu saja, dia divonis telah meninggal dunia!" Ujarnya pada sosok tersebut. Dan seolah-olah sebuah jawaban datang, di atas meja tiba-tiba keluar darah segar terus mengalir entah dari mana asalnya. Alisha kembali terkejut melihat darah yang menggenangi meja kerjanya, hingga jatuh menetes ke bawah. "Kamu kenapa malah mendatangiku? Kamu harusnya mencari orang yang telah melukaimu! Bukan mencariku yang tidak ada sangkut pautnya dengan hidupmu!" Keluh gadis itu seraya menutupi tubuhnya dengan selimut karena masih telanjang bulat. "Cup!" Ciuman dingin mendarat di atas keningnya. "Apa ini?" Tanyanya lagi pada Leonardo sosok tak terlihat. "Cup!" Lagi-lagi dia merasakan kecupan dingin, pada pipinya. Dan saat Alisha membuka bibirnya untuk bertanya lagi, kulumman lembut terasa menyatu dengan bibirnya. Bibir yang sangat dingin dan lembut. Alisha memberanikan diri untuk menyentuhnya. Dia bisa menyentuhnya, hanya saja wujud tak terlihat itu seluruh tubuhnya dirasa sangat dingin olehnya. "Ak.. hentikan.." Pergumulan kedua berlangsung, kali ini Alisha merasakan cumbuan liarnya, dan menikmatinya. Dia merasa Leonardo sosok mahluk halus tersebut sudah sangat mengenal dirinya. Dan pria tak terlihat itu muncul mendadak setelah dia bertemu dengan Daniel Radcliffe. Alisha tidak bisa mengambil kesimpulan bahwa Leonardo ada hubungannya dengan Daniel Radcliffe. Gadis itu tidak memiliki bukti yang cukup jadi dia memilih untuk menunggu saja. Alisha pikir Leonardo sang mahluk halus hanya melakukannya pada dirinya malam itu saja. Tapi ternyata dugaannya salah, mahluk tersebut terus menerus mencumbuinya bahkan saat dia mandi sekalipun. Kejadian itu selalu terjadi saat naskah misterius tersebut terbit! "Ahhhh.. hentikan.. kenapa.. kamu terus menggumuliku sepanjang waktu?" Desahnya di dalam kamar mandi, seraya meremas tepi bathub, kedua pahanya terbuka lebar seperti ada sosok yang sedang berpacu di atas tubuh gadis itu. Air dalam bak mandinya ikut bergolak hebat hingga tumpah di bawah bak mandinya membasahi lantai sekitarnya. Alisha ingin menyebutnya keberuntungan, tapi tidak juga! Dia beruntung berkat Leonardo yang terus menulis perjalanan panjang Daniel Radcliffe dari negara A ke negara B berlanjut ke negara C. Karena perjalanan panjang itu Daniel tidak mengunjunginya lagi, tapi buruknya adalah posisi Daniel diambil alih oleh mahluk kasat mata tersebut! "Leon.. akk.. hentikan.. cukup untuk sore ini.. Aku mohon.." Desahnya sambil menunduk memegang tepi bathub. Sosok itu sedang berpacu dari belakang punggungnya. Tubuh Alisha sampai tersentak ke depan terus menerus akibat dorongan pinggul dari belakang punggungnya. Setelah beberapa menit akhirnya sosok tersebut telah berhenti, Alisha merasakan remasan lembut pada kedua buah dadanya. Tangan yang sangat dingin sedang memeluknya erat dari belakang punggungnya. Terkadang Alisha berpikir pria itu adalah sosok tunangannya yang belum pernah ditemui olehnya, karena perjodohan yang dibuat oleh keluarganya. Dan menyebabkan gadis yang berasal dari keluarga kaya raya itu kabur dari rumahnya. Dia hanya mendengar ayahnya akan menjodohkan dirinya dengan pria dari keluarga terpandang, tapi Alisha tidak berniat menanyakan siapa pria tersebut, juga melihat foto sosok calon suaminya itu. Yang diinginkan olehnya hanyalah menikmati masa lajangnya. Alisha kabur dari perjodohan, dan dia memilih tinggal di sebuah rumah kontrakan. Alisha tidak tahu apakah dugaan dirinya benar atau salah. Segalanya masih menjadi misteri yang belum bisa dia pecahkan saat ini juga!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD