BAB 54 Biarkan Dia Menyadari Sendiri

292 Words
Ki Abisatya mengamati gerak-gerik Liliana dari atas langit. Tatapannya dapat menembus apapun meski Liliana ada di dalam rumah. Perjalanan yang sangat lama itu belumlah terpecahkan dan bahkan Liliana dianggapnya belum menyadari betul akan kehadirannya meski sudah sepenuhnya tahu. Puluhan tahun dirinya menunggu waktu yang tepat untuk benar-benar dapat memperkenalkan diri dan juga diterima kehadirannya. Tak lagi hanya dilihat saja melainkan tahu akan fungsi keberadaannya. Buat apa sering diterawang tapi tak ada fungsinya, sedangkan Liliana sangat membutuhkan bantuan akan keselamatan jiwanya dari gangguan-gangguan gaib. Lelaki tua bertubuh agak pendek itu berdiri dengan membawa tongkatnya, di tangannya tergenggam tasbih Galih kelor. Tasbih gaib yang dia khususkan nanti untuk diberikan pada Liliana sebagai perlindungannya dari segala macam gangguan gaib. Tasbih yang zikirnya khusus dibaca agar khasiatnya mampu melindungi diri. Dari sekian keturunan yang ada, hanya Liliana-lah yang dianggap pantas untuk dijaga. Hanya Liliana yang darahnya sama dengan leluhur, Kakek buyutnya dari garis sang ayah. Yang memiliki kesamaan menyukai hal-hal gaib di masa kecil. “Semoga setelah ini dia benar-benar menyadarinya,” lelaki tua itu terbang ke atas langit dengan menengadahkan kepalanya ke atas menghadap Sang Ilahi. Berharap Sang Khalik mengubah sesuatu hal yang selama ini bersarang di dalam diri Liliana. Berharap suatu perubahan yang akan membuat diri Liliana menjadi lebih baik dari sebelumnya dan mampu untuk mengendalikan dirinya sendiri. Allahu akbar… Allahu akbar… Allahu akbar… Allahu akbar….Allahu akbar
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD