Syair-syair Syahdu

320 Words
Syair-syair Syahdu Aku agungkan Tuhan di dalam hatiku, Membara jiwa bergolak dengan nafsu, Beterbangan para penggoda dari atas langit turun ke bumi merayu, Diriku yang terjerat bisikan cintamu, Wahai manusia penggila nafsu, Sedalam itukah duniawimu, Hingga habis terjarah rindu, Yang menggebu namun palsu, Biarlah matahari terangi hatiku, Yang membeku tertutup ragaku, Membisu aku menatapMu, Adakah cara dariMu, Lepaskanku dari jeratan makhluk penggodaMu? *           Siapa yang sangka bahwa perjodohan itu harus benar-benar terjadi, sepulang dari Kota Magetan menjemput Liliana. Pak Sarjo segera menggelar rencana acara lamaran dan pernikahan yang tak boleh ditunda lama-lama. Prinsipnya sejak dulu adalah, seorang anak perempuan yang perawan kalau sudah kenal lawan jenis dan saling menyukai harus langsung dinikahkan sebelum timbul fitnah. Dan tentu saja yang paling senang dalam hal ini adalah Bu Lien, ibunda Liliana karena putrinya mendapatkan seorang CEO yang tampan jug mapan. Sampai membuat syukuran untuk para tetangganya selama tiga hari tiga malam.            Liliana yang kembali pulang ke rumahnya pun hanya bisa duduk diam di dalam kamar sambil merenung. Memikirkan sesuatu yang sangat dalam dan lebih dalam, tentang apakah keputusan ayahnya itu benar? Memaksanya menikah tanpa ikatan tali cinta yang sebenarnya? Pikir ayahnya, apa yang dilihat adalah suatu perilaku dua insan yang sedang mabuk cinta sampai lupa diri. Padahal yang terjadi tidaklah seperti itu.         “Mengerikan, sebentar lagi aku jadi istri Pak Ardhan,” Liliana merasa begidik saat-saat membayangkan kasus video panggilannya dulu yang melihat aksi Vindy dan Pak Ardhan tengah bercinta tanpa batas. Dan kini sosok lelaki itu akan menjadi suaminya? “Hukuman macam apa ini, Tuhan?!” geram Liliana dalam hati menangis.         Gawai Liliana berbunyi dan memunculkan notifikasi pesan w******p. Nama Venus muncul kembali dan terus bertanya; Venus ||Lil, kamu ke mana? Aku lagi di depan rumahmu ini.                                                 |Aku uda balik ke rumah ortu. Kenapa balik? Katanya pergi? |justru aku kepikiran kamu dari kemarin, tapi pesanku cuma di read doang,                                                 |Susah sekarang, aku lagi dipingit sekarang. Mau nikah. |Hah, dipingit, nikah?                                                                             *
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD