3. Penasaran

1933 Words
11, tahun yang lalu saat Raiyen Qin masih berumur tujuh tahun tersesat di perayaan festival. Raiyen Qin: "Wahh bagus sekali! ini pertama kali nya aku kesini!" Ucap nya yang sangat bahagia melihat para badut sirkus. Faton Qin: "Raiyen Ayah dan ibu kesana sebentar. kamu tunggu di sini dan jangan kemana mana Ayo sayang." Ucap Ayah yang meninggal kan Raiyen Raiyen Qin: "Hahaha.. Hahhahaha." tertawa riang mengabaikan perkataan Ayah nya. Faton Qin: "Lihat lah dia begitu bahagia." Ucap Ayah Raiyen yang sangat bahagia melihat Raiyen tertawa. From Qin: "Tentu saja! baru pertama kali Ia kesini! semenjak kepergian bibi nya Diana morgan Ia selalu menyendiri!Entah kemana Adik ku pergi!" Ucap nya berjalan pergi meninggalkan Raiyen. Raiyen Qin: "Ibu.. Ayah ini sangat menyenangkan! Ehh.. mau kemana ibu dan Ayah?" Ucap nya mengikuti Ayah dan ibu nyaa Raiyen Qin: "Ayah.. Ibu tunggu aku! Ehh?" Ucap nya menarik baju pria. Pria: "Nak seperti nya kau salah orang!apa kau sedang mencari Ayah mu? mau paman bantu." Ucap pria itu. Raiyen Qin: "Ah maaf kan aku paman, aku akan kembali ke tempat ku saja Ayah Ibu pasti akan mencari ku!" Ucap Raiyen dengan wajah polos nya. Pria: "Ohh..Baiklah sampai jumpa pria kecil " ucap nya berjalan pergi meninggal kan Raiyen. Raiyen Qin: "Huh.. aku bukan pria kecil! Ehh..dimana ini? seperti nya aku tersesat! Bagaimana ini aku tak tau jalan kembali, huhuhuu.. Ayah Ibu aku takut." Ucap Raiyen menangis di samping toko Lolipop. Lilia LuzQiana: "Hei!.. mengapa kau menangis kau kan laki laki." Ucap Lilia menghampiri Raiyen. Raiyen Qin: "Apa kau bisa bantu Aku? Aku tersesat dan tak tau jalan keluar!" Ucap Raiyen dengan wajah frustasi nya. Lilia LuzQiana: "Ahh.. ternyata kau sedang tersesat? Kali ini kau bertemu dengan orang yang tepat! Aku sering sekali kesini dan hafal semua tempat, kau sebutkan saja dimana tempat trakhir kau berada." Ucap Lilia dengan nada sombong nya. Raiyen Qin: "Benar kah? Tempat trakhir ku di tempat sirkus." Ucap Raiyen dengan wajah semangatnya. Lilia LuzQiana: "Ohh disituu.. Aku tau itu Ayo cepat pasti orang tua mu sangat khawatir!" Ucap Lilia memegang tangan Raiyen berjalan menuju tempat sirkus. Raiyen Qin: "I..iyaa! bisa kah kita berjalan pelan langkah mu sangat cepat aku takut nanti kau tersandung!" Ucap Raiyen dengan wajah khawatir. Lilia LuzQiana: "Kita harus cepat kalau tidak Ayah dan ibu mu nanti akan menangis! Berapa usia mu kau sangat tinggi!" Ucap Lilia yang merasa pendek. Raiyen Qin: " 7 tahun.. Apa aku sangat tinggi? Tapi mengapa semua orang mengatakan aku pria kecil?" Ucap nya dengan wajah polos nya. Lilia LuzQiana: "Aku 5 tahun! Mereka semua tak benar buktinya aku terlihat pendek disamping mu! Sepertinya kita sudah sampai." Ucap Lilia yang sangat Lugu Raiyen Qin: "Ya itu benar aku bukan pria kecil!.. Apa kau ingin pergi sekarang?" Ucap Raiyen dengan wajah sedih nya. Lilia LuzQiana: "Iya, tadi aku meninggalkan Ibu dan Ayah ku, aku takut mereka akan khawatir.. begini saja mari kesana di sana ada tempat foto kita akan berfoto jadi saat bertemu nanti kita akan saling mengenali bagaimana?" Ucap Lilia dengan senyum di wajah nya. Raiyen Qin: "Itu bagus juga! Ayo berfoto bersama!" Ucap Raiyen menggandeng tangan Lilia. Cekrekkk..cekrekk Lilia LuzQiana: "Ini untuk mu dan ini untuk ku! Simpan lah baik baik dan jangan lupa menemui ku!" Ucap Lilia dengan tegas. Vivia Luz: "Lili sayang Akhir nya kami menemukanmu!" Ucap ibu Lilia yang sangat cemas. Luziang Luz: "Sayang kau disini mari kita pulang hari sudah menjelang malam! Ucap Ayah Lilia yang langsung menggendong Lilia di bahu besar nya. Lilia LusQiana: "Hahaha.. Apa Ayah dan Ibu sangat Cemas? tenang lah Aku tak akan tersesat!" Ucap nya dengan bibir kecil nya. Raiyen Qin: "Tunggu! Boleh kah aku tau siapa namamu? "Ucap Raiyen Qin dengan tegas. Lilia LuzQiana: "Nama ku Lili.. sampai jumpa pria kecil!" Ucap nya sambil melambaikan tangan nya berjalan menjauh Dari Raiyen. Raiyen Qin: "Lili! Aku berjanji Saat dewasa nanti aku akan menemukan mu dan menikahi mu!" Ucap Raiyen menatapi foto itu. "Saat itu lah Raiyen pertama kali bertemu Lilia dan berjanji akan menikahinya. From Qin: "Sayang boleh kah ibu masuk? Raiyen? Ibu masuk ya!" Ucap ibu Raiyen mengetuk pintu kamar Raiyen berjalan menghampiri Raiyen Yang sedang melamun. Raiyen Qin: "Hehehe.. ternyata takdir memang mempertemukan kita kembali!" Ucap Raiyen yang terus memandangi foto itu. From Qin: "Foto Apa itu? Sampai tidak mendengar suara ibu?" Ucap ibu Raiyen yang duduk di samping Raiyen. Raiyen Qin: "Waaa.. I.. ibu! Mengapa ibu bisa ada disini?" Kaget melihat ibu nya yang tiba tiba ada di samping nya. From Qin: "Ibu sudah memanggil mu tapi kau tidak menjawab ibu yaudah ibu masuk aja! Ehh.. tapi siapa itu?" Ucap ibu Raiyen yang sangat ingin tahu. Raiyen Qin: "Apa ibu ingat? Saat aku tersesat di festival dan ada anak bernama Lili yang membantu ku?" Ucap Raiyen dengan senyum kecil di wajah nya. From Qin: "Ahh.. tentu saja ingat! Ibu harus berterimakasih padanya! Tapi saat itu Ayah mu telah mencari Anak yang bernama Lili tapi tidak ketemu! HAh.. sayang sekali!" Ucap nya dengan wajah sedihnya. Raiyen Qin: "Aku menemukannya ibu! Ia bernama Lilia LuzQiana dan dia satu sekolah denganku! Ibu takdir telah mempertemukan kami!" Ucap Raiyen dengan wajah yang begitu senang. From Qin: "Benar kah? Jadi nama nya Lilia LuzQiana! Kau harus membawa nya bertemu ibu dan Ayah mu! Tunggu..Luz? Dia bermarga Luz?" Ucap Ibu dengan wajah kaget nya. Raiyen Qin: "Iya ku dengar dia dari keluarga Luz dan baru saja pindah dari kanada! Kenapa ibu sangat kaget saat mendengar Luz?" Ucap nya dengan wajah bertanya tanya. From Qin: "Haha.. Sayang dia adalah putri teman ibu Vivia Luz! Kau cepat lah membawanya kemari ibu akan memberitahu Ayah mu! jika kau menyukai nya dekat tilah ibu Ayah pasti akan mendukung mu!" Ucap ibu Raiyen yang sangat bahagia berjalan pergi dari kamar Raiyen. Raiyen Qin: "Tu.. tunggu ibu! Hahh.. apa yang harus kulakukan? Ia pasti sudah melupakan ku, bagaimana aku membawa nya kemari? Dan dompet ini? Sudah lah Lion saja yang kembalikan!" Ucap nya yang sangat kebingungan. Keesokan Hari nya di pagi hari yang cerahh Cittt.. suara mobil Lilia yang berhenti! Pak kim: "Nona apa benar turun di sini saja, sekolah masih sangat jauh! Saya khwatir kaki nona akan sakit!" Ucap pak supir yang sangat mengkhawatir Lilia. Lilia LuzQiana: "Pak kim takperlu cemas! Lilia hanya tak ingin menghebohkan teman teman Lilia jika Lilia memakai mobil ini!" Ucap Lilia yang sangat menyukai kesederhanaan. Pak kim: "Hah.. Nona ku ini memang sangat sederhana! Hati hati nona dan cepat menghubungi ku saat pulang sekolah!" Ucap pak kim melambaikan tangan nya berjalan pergi Brummm~. Lion ziling: "Eh bukankah itu Lilia? Mengapa Ia turun di situ? Sekolah masih jauh bukan?" Ucap Lion yang melihat Lilia turun dari mobil. Raiyen Qin: "Hiss anak itu,Apa dia gila!.. itu akan membuat kaki nya sakit!" Ucap Raiyen menghawatir kan Lilia. Lion Ziling: "Ehh?.. semenjak kapan kau jadi menghawatir kan Lilia? Baiklah ayo memberi nya tumpangan!" Ucap Lion yang menggoda Raiyen. Raiyen Qin: "Siapa yang peduli pada nya?.. cepat jalan aku tak mau terlambat!" Ucap Raiyen yang tersipu malu. Lion Ziling: "Cih.. jelas jelas tadi kau mengkhawatirkan nya!" Gerutuan pelan Lion agar tidak terdengar Raiyen. Rara Ayundira: "Eh.. bukan kah itu Lilia mengapa Ia jalan? Lilia!" Ucap nya menghampiri Lilia. Lilia LuzQiana: "Ahh.. Rara mengapa kau ada di sini? Rara Atundira: "Yang harus bertanya itu aku mengapa kamu berjalan kaki? Dimana mobil mewah mu? Lilia LuzQiana: "Ahh.. itu aku hanya tidak ingin menghebohkan yang lain! Rara Ayundira: "Hah.. Kau ini di bikin gampang malah mau susah! Oh iya apa dompet mu sudah ketemu?" Ucap Rara dengan wajah penasaran nya. Lilia LuzQiana: "Soal itu! Hah.. belum ketamu! Aku tak masalah jika uang di dompet itu menghilang! Tapi di dompet itu ada foto yang sangat berharga!" Ucap Lilia dengan wajah lesu nya. Rara Ayundira: "Ahh.. sayang sekali pasti sangat berharga bagimu! sebenernya nya foto apa itu?" Ucap Rara dengan wajah Ingin tahu nya. Lilia LuzQiana: "Rahasia!.. Hahahha" ucap nya sambil mengedip kan satu mata nya. Rara Ayundira: "Huh.. dasar pelit!" Ucap Rara menaik kan satu alis. Raiyen Qin: "Hah.. bagaimana ini? Apa ku suruh Lion saja?" Ucap nya sambil menatapi dompet Lilia. Lion Ziling: "Hei.. dari tadi kau hanya menatapi dompet itu saja! Lihat lah warna nya pink! Wahahahh.. kawan kawan lihat lah Raiyen menyukai warna pink!" Ledakan Lion sambil tertawa terbahak bahak. Raiyen Qin: "Dasar bodoh.. sekarang kau berani meledek ku? Sini biar ku beri kau pelajaran!" Ucap Raiyen yang ingin memukul Lion. Lion Ziling: "Maaf!.. maaf aku hanya bercanda! Mengapa harus marah!" Ucap Raiyen dengan nada kesal. Raiyen Qin: "Sudah lah!.. Cepat antar kan dompet ini Lilia!" Ucap Raiyen melempar dompet ke Arah Lion. Lion Ziling: "Lilia?.. mengapa harus aku? Kau saja!" Ucap Lion yang menolak Suruhan Raiyen. Raiyen Qin: "Apa kau bilang? plak!.. Cepatlahh!" Ucap Raiyen memukul kepala Lion. Lion Ziling: "Huh.. mengapa dia selalu memukul ku di bagian kepala? Jika terus seperti ini aku akan bodoh!" Ucap Lion berjalan keluar kelas dan menghampiri Lilia. Rara Ayundira: "Lilia aku ingin bicara sesuatu pada mu! Tentang kemarin!" Ucap Rara dengan wajah serius nya. Lion Ziling: "Lilia!.. Hah ternyata kau di sini!" Ucap Lion menghampiri Lilia. Rara Ayundira: "Eh? Kak Lion! Dimana ka Raiyen mengapa kau tak bersamanya?" Muka yang sangat ingin tahu. Lion Ziling: "Apa kau hanya peduli pada Raiyen saja!" Ucap Lion dengan nada kesal nya. Rara Ayundira: "Ehh.. Itu? Hahaha untuk apa ka Lion mencari Lilia?" Ucap nya mengalihkan pembicaraan. Lion Ziling: "Bukan Urusan mu! Hai Lilia aku Lion ini Dompet mu!" Ucap Lion dengan senyum playboy nya. Lilia LuzQiana: "Eh?.. mengapa dompet ku bisa ada dengan mu?" Ucap Lilia menanyai Lion. Rara Ayundira: "Jadi kau yang menculik dompet Lilia? Dan kau bilang ini bukan urusan ku tentu saja ini urusan ku! Kemari kau biar ku hajar.. buk..buk..buk" suara pukulan Rara melayang ke wajah Lion. Lilia LuzQiana: "Rara berhenti memukuli nya! Ayo kita ke kelas saja bel sudah berbunyi!" Ucap Lilia yang sangat mengkhawatirkan Lion. Rara Ayundira: "Cih.. ini karna teman ku yang meminta jika tidak habis lah kau!" Ucap nya berjalan menggandeng tangan Lilia pergi meninggal kan Lion. Raiyen Qin: "Hahaha.. Ada apa dengan wajah mu?" Tertawaan Raiyen melihat wajah Lion yang babak belur. Lion Ziling: "Ini karna mu tau! Rara mengira Aku menculik dompet Lilia dan dia memukuli ku! untung saja Lilia membantu ku!" Ucap nya dengan nada sedih. Raiyen Qin: "Hahaha.. Maaf,maaf aku berjanji akan mentraktir mu!" Ucap Raiyen membujuk Lion. Lion Ziling: "Benar kah? Hahaha.. baiklah, Eh! tapi mengapa dompet Lilia bisa ada padamu? "Ucap nya dengan nada curiga. Raiyen Qin: "Aku menemukannya!" Ucap santai Raiyen. Lion Ziling: "Hanya itu? Dan aku yang mendapat kan semua pukulan ini!" Ucap Lion dengan wajah kesal nya. Sementara itu saat jam olahraga di mulai. Bu Erika: "Anak anak saat nya jam olahraga di mulai! Kalian gantilah pakaian kalian dan berkumpul di lapangan Basket wanita. Rara Ayundira: "Hah malas sekali aku tak ikut ah!" Ucap santai Rara. Lilia LuzQiana: "Plakk.. kau harus ikut olahraga bisa menyehatkan badan tau!" Ucap Lilia yang memukul kepala Rara dan menarik nya pergi ke ruangan ganti. Rara Ayundira: "Aww.. sakitt! Bisakah kita berjalan pelan! ini terlalu cepat! Hanya tersisa satu ruang ganti kau saja yang pakai duluan. Lilia LuzQiana: "Ahh.. baik sekali tunggu aku di sini okeeh!" Ucap Lilia sambil mengedip kan satu matanya. Rara Ayundira: "Iss.. Apa ini? Aku hanya membawa baju nya saja! Hah apa boleh buat aku harus mengambilnya!" Ucap Rara sembari jalan ke Arah Loker nya. Lilia LuzQiana: "Rara.. Rara.. bisa kah ambil kan baju ku di atas meja itu! Rara.. Apa kau mendengar ku Rara!" Ucap Lilia memanggil Rara Yang terdengar sampai luar. Raiyen Qin: "Cih.. untuk apa aku mengikuti Olahraga ini! Eh? Bukankah itu suara Lilia?" Ucapnya memasuki Ruang ganti wanita menghampiri Lilia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD