“Papa.. Mama.. Laras berangkat ke kantor dulu,” ucap Laras setelah ebrada di ruang makan sembari mengecup punggung tangan sang mama dan sang papa dengan takdzim. Namun Laras mengalihkan perhatian ke arah lain saat mengecup punggung tangan sang papa tirinya.
“Kenapa kamu buru-buru sekali? Apa kamu ada meeting di kantor pagi hari ini sampai kamu tidak sarapan di rumah terlebih dahulu,” balas mama Della sembari menautkan kedua alisnya.
“Laras kan atasan di sana. Jadi Laras harus menunjukan contoh yang baik kepada karyawannya dong. Tidak boleh datang terlambat. Datang dan pulang tepat waktu selain lembur. Laras sarapan di kantor saja ma nanti,” sambung Laras dengan nada dan sikap tergesa karena dirinya menghindari papa tiri sekaligus kekasih hatinya itu.
Mama Della yang merasa curufa dengan
