Zhen duduk di atas kursi kerjanya, menatap kosong, mendengus, menunduk, lalu membenturkan kepalanya ke atas meja berkali-kali. Ulangi. Jangan lupakan kedua sudut bibirnya yang ia tarik ke bawah. Sebegitu pilu perasaannya.
“Lobus frontal adalah bagian yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Apakah gue perlu menyiapkan ruang operasi mengingat jidat lo udah semerah itu?”
Irgi yang seperti biasa kerap masuk seenaknya ke ruangan Zhen meluncurkan pertanyaannya seraya membuat secangkir americano dari sebuah mesin kopi yang ada di ruangan itu.
“Gi, boncos gue! Lo modal kenapa sih!” omel Zhen.
“Panggil gue Abang dong, baru gue mau modal. Dikit!”
“Najis! Abang apaan kelakuannya ngeselin kayak lo!”
“Heh! Ngomong apaan barusan?” ketus April yang mengikuti pe
