Zhen tertidur seraya memeluk seorang balita berumur tiga tahun. Isla yang baru saja mengusaikan sesi mendongeng dan bernyanyinya malam itu hanya duduk di samping kursi malas panjang yang berada di salah satu sisi aula, menelisik garis-garis wajah nan tegas kekasihnya. Gadis kecil di pelukan Zhen pun tidur dengan begitu damai. Pertama kali Isla melihat kehangatan Zhen pada anak-anak di panti itu, Isla sampai takjub mengingat betapa berbedanya dengan sikap Zhen sehari-hari di rumah sakit.
“Jangan diliatin terus, boo,” gumam Zhen.
Isla terkekeh. Satu tangannya terulur, membelai lembut surai Zhen. Zhen pun membuka kedua matanya.
“Mas pura-pura tidur ya?”
“Ngga. Emang tidur kok.”
“Kok tau Isla liatin?”
“Wanginya kamu.”
“Oh. Bisa ya lagi tidur nyium wangi?”
“Feelingnya ga enak ka
