Entah apakah Zhen yang kurang pintar menjelaskan siapa Lian, atau apakah sosok Amy sebagai adik Zhen sudah terpahat di benak Isla, yang jelas tuduhan Isla barusan membuat Zhen menganga, pias.
“Kita putus!”
“Isla!”
Zhen nyaris memekikkan suaranya saat Isla meluncurkan kata-kata terkutuk itu.
“Mas bohong! Ga mungkin Lian itu adik Mas!”
“Kalau kamu ga percaya tanya aja sama Aryo. Pamanku sendiri yang menitipkan Lian pada Pak Ibra, GM kamu. Waktu itu Aryo dipanggil, makanya Lian ditaruh di divisi Paru dan Jantung.”
Isla terdiam, gemuruh di dadanya perlahan mereda. Otaknya pun mulai bisa berpikir kembali. Perlahan mencerna ucapan Zhen.
“Paman Mas?”
“Iya, Isla. Pamanku yang masukin Lian di Medicament. Om Ezra teman seangkatan Pak Ibra di kampus. Tanya aja sama Aryo, kenal ga sama
