Warmth in Your Arms

1316 Words

"Rik, kamu yakin kita makan di sini?" Danisa memandang sekeliling. Ia baru pertama kali menjejakkan kaki di tempat makan ini. Seperti food court, tapi bukan di mall, berderet counter makanan dengan area meja makan berada di tengah. Menu yang ditawarkan beragam, tapi banyak yang menyediakan olahan seafood. Di bagian depan ada counter suvenir yang membuat food court ini tidak terlihat jelas dari jalan raya. Letaknya persis di seberang Pantai Kuta, tak jauh antara Hardrock Cafe dan sebelum mall Beachwalk. "Ini namanya Kuta Udayana Food Court. Kenapa, kamu nggak nyaman makan di warung r4kyat jel4ta?" Bibir Danisa mengerucut. "Bukan soal itu. Tapi ini kok ramai banget. Mana pegawainya kayak berebutan pengunjung lagi. Tuh, lihat deh!" Erik menyeringai, melingkarkan tangannya di pinggang Dani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD