It's All Coming Back

1185 Words

Angin menjelang malam lembut menerpa wajah Danisa yang berdiri terpekur di depan pagar rumah kos. Semilir berbisik melantunkan nada Ballade pour Adeline dari denting piano Richard Clayderman. Sentimentil, syahdu, menjalar di setiap nadi dalam tubuh mungilnya. Membawa Danisa mengembara jauh, melompat ke masa lalu, mereka-reka masa depan, kembali masa kini, kemudian berputar-putar bagai gasing. Harry Potter bukanlah Harry Potter, The Chosen One, bila tak ada ramalan yang membuat Voldemort tega melepaskan kutukan dan membekas seumur hidup di keningnya. Dia tak akan pernah menjadi hebat melebihi usianya, bila takdir membiarkannya hidup bahagia, berkecukupan dengan kedua orangtuanya. Hidup tidak akan sama, bila dia tumbuh besar penuh kemanjaan sebagai putra tunggal seorang bintang lapangan Qui

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD