PART 3

780 Words
Alecas (Alexa bertubuh Lucas) LuXa (Lucas bertubuh Alexa)   Lucas masih tidak mengerti jalan fikiran orang tuanya, mereka begitu keukeuh untuk menjodohkannya dengan orang asing. Lucas memiliki segalanya, uang, kekuasaan, wanita. Ya, hampir semua wanita bertekuk lutut di bawahnya. Di jodohkan, sama saja seperti menginjak harga dirinya, seakan dia tidak dapat memiliki wanita. Lucas mengepalkan tangannya untuk kesekian kalinnya. Dia tidak bisa menjelaskan apa yang telah terjadi tadi pagi, itu tidak normal, itu gila!. Akhir pertemuannya dengan Alexa semakin membuatnya kesal, dia tidak menyangka gadis kecil itu akan berani menamparnya. "Kau beri dia pelajaran, jangan dulu membunuhnya." Lucas menggerakan punggungnya, mengalihkan perhatiannya dari luar jendela yang menyuguhkan pemandangan indah kota. "Iya Tuan." Shwan mengangguk patuh, pria itu membungkuk sebelum undur diri. Kita lihat saja nanti, akan ku buat kau tunduk di bawahku.   ***   Alexa berjalan dengan anggun dan percaya diri, gaun musim panasnya yang berwarna merah bercorak bunga-bunga terlihat indah bergoyang di terpa angin di atas pahanya. Rambut panjangnya di biarkan tergerai menerpa wajah mungilnya. Semua orang selalu di buat terpukau olehnya. "Dev" Alexa memanggil pria yang sedang berdiri di bawah tangga. Kaki jenjangnya melangkah lebih cepat, membuat heelsnya yang tinggi menimbulkan suara tajam di lantai. "Hai" Devon tersenyum lebar melihat gadis itu, matannya yang bulat selalu terlihat bersinar memercikkan kebahagiaan. "Seminarnya sebentar lagi." "Maaf, aku terlambat" Alexa langsung bergelayut manja di lengannya, "Dev tidak marah kan?." Devon langsung memeluknya begitu erat, dia selalu di buat gemas dengan tingkah lakunya. "Tidak, ayo." Ucapnya seraya menghela Alexa pergi. Alexa dan Devon sudah menjalin hubungan hampir dua tahun, namun Connor menentang hubungan mereka. Connor lebih percaya dengan apa yang dia pilih untuk jodoh puterinya. Karena itu, Alexa harus diam-diam setiap kali bersama Devon, karena jika Connor tahu maka Alexa akan di seret paksa oleh pengawalnya.     ***   "Kau terlihat murung" wanita cantik berambut blonde itu meletakan sebotol anggur di atas meja, dia duduk menyilangkan kakinya dengan sensual. Sudah cukup lama Lucas mendiamkannya dan sibuk dengan fikirannya sendiri. "Mungkin" jawab Lucas dingin. "Mau aku hibur, sayang?" Vero mendesah, dia merangkak dengan liar di atas sofa. dress hitam ketatnya menambah kesan erotis pada dirinya. "Berhentilah cemberut dengan wajah tampan ini" Vero meraih wajah Lucas, lidahnya menjilat rahang Lucas perlahan, sementara tangannya bergerak menyusuri d**a bidangnya hingga ke perut, dan berhenti di di selangkang Lucas. Lucas tidak meresfon apa yang di lakukan wanita itu, namun dia juga tidak menolak setiap sentuhan yang di berikan oleh Vero kepadanya. "Aku ingin kau keras sayang." Vero membelai dan meremasnya begitu ahli. “Aku bisa menyenangkanmu.” Lucas memejamkan matanya mulai terbawa gairah, dengan kasar dia menarik Vero kedalam pangkuannya, dan dalam satu tarikan kuat Lucas merobek gaun Vero. Lucas menyerigai puas, melihat Vero yang tidak memakai apapun di dalamnya. "Kau... nakal" Vero menarik nafasnya dengan berat, ketika payudaranya yang besar di permainkan oleh tangan dan mulut Lucas.   ***   Alexa menyandarkan kepalanya pada bahu Devon, dia masih betah memeluk lengannya dan merasakan kehangatan kekasihnya itu. Seminar masih berjalan, membuat Alexa semakin bosan dan mengantuk, gadis itu tidak mendengarkan apapun selain memperhatikan wajah Devon. Di lihatnya Devon yang tengah menulis dengan serius mendengarkan dengan baik. Semua orang bertepuk tangan, menyambut tamu lainnya yang mulai naik ke atas panggung. Alexa mulai mengantuk, matanya mulai sayu dan berat untuk di gerakan. Dia tertidur.   ***   Vero bergerak liar naik turun di pangkuan Lucas, dia mengerang keras, "Ah... kau nikmat sekali." Vero kembali mencium bibir Lucas dengan ganas. "Shit.." Lucas menghujamkan lebih keras dan cepat di dalam Vero, membuat wanita itu semakin mengerang keras menuju puncak o*****e. Gerakan Lucas melemah, pria itu  mengerjapkan matanya menahan pusing yang datang tiba-tiba menyerangnya, pandangannya memudar dan perlahan menggelap.   ***   Alexa terperanjat, nafasnya terasa sesak. Matanya mengerjap beberapa kali mencoba untuk terjaga dari rasa ngantuknya. Namun, sebuah pemandangan gila di depannya berhasil membuat Alexa terlonjak kaget dan langsung  berteriak histeris begitu melihat wanita sexy tengah naik turun di pangkuannya, mendesah penuh kenikmatan. Secara refleks Alexa mendorong Vero hingga terjungkal ke lantai. Bibirnya menekan dan melengkung ke bawah menahan tangisan jijiknya. "Apa yang kau lakukan?" Vero hampir berteriak, beberapa detik lagi dia akan mencapai o*****e yang hebat, dan dengan seenaknya Lucas mendorongnya ke lantai dengan tatapan polos tidak berdosa. Alexa melihat kedua tangannya yang kekar. "Astaga" dia membulat kedua matanya, "Aku dimana?." "Dimana?, kau gila Lucas!." "Lucas?" Alexa terburu-buru memakai bajunya lagi, mengabaikan teriakan Vero yang masih telanjang di depannya. "Kau mau kemana?" Vero berusaha menahannya, memeluk tubuh Alecas dengan erat,  "Kita belum selesai, jangan menyiksaku tanpa pelepasan" Vero menyentuh bagian sensitif tubuh Lucas lagi, berusaha membuat pria itu kembali b*******h. "Puaskan aku dulu Lucas" Vero berusaha keras untuk menggoda Lucas lagi. "Aku.. aku enggak suka wanita" Alecas gemetar ketakutan menatap Vero dengan polos di antara ketakutannya, sekaligus jijik dengan sentuhan Vero, "Aku normal, aku sukanya pria." Alecas mundur dengan cepat, dan berbalik, lalu pergi ke luar dengan tergesa-gesa. Vero mematung di tempat, wajahnya berubah pucat pasi tidak dapat menutupi keterkejutannya dengan apa yang telah di katakan pria itu, "Apa dia gay?."   ***     To Be Continue...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD