“Kamu jangan beritahu Mama masalah Mas sama Mbak Rani,” permintaan lirih yang diberikan oleh Alfian membuat Bianca menghapus air matanya. Dia menatap Kakak Laki-lakinya itu dengan lekat, melihat perubahan besar yang terjadi pada pria angkuh di depannya ini.
Pria dingin yang nampak tak pernah memperdulikan orang lain ini kini berubah sendu dengan tatapan sendu penuh dengan penyesalan. Dia mungkin masih SMP tapi dia tahu bahwa Abangnya itu akhirnya mulai membuka hatinya untuk Mbak Rani. Dan yang terjadi di antara mereka hanyalah sebuah kesalahpahaman yang tak terselesaikan dengan baik. atau... mungkin saja usia mereka yang masih terlampau muda membuat mereka akhirnya saling menyakiti.
Bianca menghapus air matanya, melirik ke arah apartemen abangnya yang kini terlihat tragis. Begitu kelam
