“Aku beneran boleh ketemu sama Deeva kan?”
Alfian tak dapat menutupi kebahagiaannya saat Rani mengatakan bahwa Deeva sudah jauh lebih baik dan menunggunya. Dia bergegas berdiri menoleh ke arah pintu ruang perawatan Deeva yang selama dua hari terakhir ini hanya bisa dia perhatikan dari jauh, tak berani sedikit pun dia dekati.
Sejak kebodohannya yang benar-benar melakukan apa yang dia ancamkan kepada Rani, dia berhenti berpura-pura bersikap dingin dan tangguh. Selama dua hari terakhir sejak itu dia tahu Rani bersikap semakin dingin dan tak ingin mendekatinya. Ingatan tentang malam panas, penuh kerinduan. Di satu sisi, Alfian merasa bahagia karena bisa mendekap istrinya kembali, tapi di sisi lain, begitu melihat kekecewaan di wajah Rani begitu dia bangun membuatku menyadari bahwa hanya Alfi
