Bab 104 - Deeva kembali drop

2190 Words

“Masih panas, Tam?” Aku melirik Tami yang menarik termometer dari ketiak Deeva. Wajah Tami yang mengerut membuatku mendesah. Tubuh Deeva terlihat lemah dengan plaster penurun panas di dahinya. Dia hanya tidur dengan keringat yang memenuhi tubuhnya. “Masih 38,2 mbak.” Aku mendesah, demamnya masih belum turun sejak malam tadi. Kekhawatiranku semakin menjadi. Sebelumnya tak pernah seperti ini. Dia bukan tipe anak yang imunnya rendah dan cukup kuat menghadapi cuaca ekstrem terutama cuaca Kalimantan yang bisa begitu panas di siang hari dan turun badai di sore harinya. Tapi entah mengapa, beberapa bulan terakhir imun Deeva sepertinya menurun. Sariawan, batuk pilek yang tak henti, demam atau bahkan masalah gusi datang silih berganti beberapa bulan terakhir. Namun, seperti biasa. Deeva sangat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD