TRAUMA

1556 Words

  Pamela Pov.   Travis jelas tidak lagi berada di dalam jangkauanku. Dia dan aku sudah menjadi bagian yang terpisah tanpa ada alasan yang layak untuk mempersatukan kami. Batasan sudah terlihat lebih jelas dari pada situasi saat ambigu yang ia ciptakan. Sudah bukan kewajibanku menjelaskan mengapa, apa dan bagaimana tentang apa yang terjadi. Meski tatapan menuntut dia tembakkan padaku --sekali lagi, aku tidak punya kewajiban menjelaskan apapun padanya.   Semua dimulai ketika aku baru tiba di klinik pagi ini. Travis mendobrak pintu ruanganku dan memojokkanku ke tembok. Tangannya menahanku ke tembok, menguncinya sehingga aku harus menatap matanya yang syarat dengan pertanyaan.   "Pamela, kau adalah istriku. Kau masih hidup tetapi mengapa kau tidak mau pulang. Mengapa? "   "Itu bukan lag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD