27

1508 Words

Jika ditanya, Sajak pun tidak tahu kenapa mood nya tiba-tiba saja menjadi buruk. Hatinya kesal setiap kali melihat ke arah Kara, apalagi melihat warna pakaian yang dikenakan oleh Kara dan Tian. Cemburu? Hah! Tentu tidak, begitu pikir Sajak. Dia hanya merasa tidak senang dengan tingkah berlebihan Kara dan Tian yang mengenakan baju berwarna sama, walaupun sebenarnya ini sama sekali bukan salah keduanya karena baik Kara maupun Tian tidak janjian, mereka hanya kebetulan. Tapi walaupun tahu seperti itu, Sajak masih saja merasa kesal. "Jak, mau gue cariin obat?" Tahu-tahu Milla sudah ada di sebelahnya. Entah kapan wanita itu pindah ke kursi yang ada di sebelah Sajak, kini Milla menawari untuk mencari kan obat untuknya padahal Sajak sudah berkata bahwa dirinya baik-baik saja. Hanya sedikit pu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD