
Bie adalah panggilan kesayangan aku dengan seorang laki yang aku sayang, begitu pun sebaliknya, dia pun memanggil dengan sebutan sama yang artinya "Beby". Perjalanan asmara kami di awali pada bulan Desember 2016. Bie adalah rekan kantor aku sejak tahun 2010. Aku sangat mengenal baik sosok laki - laki ini, sikapnya yang Humoris, sopan dan Humble ke semua orang. Walaupun aku dan bie 1 kantor selama tahun 2010, aku hanya bertegur sapa selayaknya teman biasa, sampai akhirnya semua itu terjadi di bulan Desember 2016. Tanpa sengaja kita saling bercanda satu sama lain dan akhirnya semakin dekat, semua pun mengalir begitu saja. kebetulan juga aku baru putus dengan kekasihku dan aku menceritakan semua kegalauan hati aku kepada bie. Dengan sangat bersemangat bie pun menjadi pendengar setia curhatku. Kami pun akhirnya semakin dekat hingga akhirnya bie mengutarakan rasa sayangnya kepadaku. Saat itu aku pun sangat tau status dari Bie yang bukan lagi lajang (sudah menikah), bahkan sudah mempunyai 2 anak (1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki). Aku sangat sadar di kala itu, tetapi bie berusaha menjelaskan tentang kehidupan dia yang sedang mengalami konflik dalam rumah tangga nya. Aku pun sudah berusaha untuk tidak terjatuh dalam hubungan ini, namun rasa sayang yang di berikan oleh bie telah mengalahkan segalanya. Aku juga heran dengan keadaan rumah tangga nya karena bie lebih banyak menghabiskan waktu baik di dalam jam kerja atau di hari libur bersamaku. Suatu ketika aku menceritakan kepada sahabatku tentang kedekatan ku dengan bie, Sahabat aku pun sudah memperingatkan aku untuk tidak jatuh cinta dengan bie. Tetap lagi dan lagi bie berusaha meyakinkan aku untuk percaya kepada nya bahwa apapun yang dia lakukan karena memang kondisi rumah tangga nya yang sedang tidak baik baik saja dan konflik tersebut datang sebelum aku dan bie dekat. Bahkan aku tidak berani menjelaskan kepada ibu aku tentang sosok bie yang saat ini dekat denganku. Sampai di suatu ketika, bie mulai mencari tahu tentang keluarga aku dan mencari tahu rumahku, akhirnya bertemu lah bie ini dengan keluargaku. Saat itu aku sedang tidak di rumah dan aku di telepon oleh kakak perempuan aku bahwa ada laki laki yang ke rumah untuk menepati janjinya mengajak ibu dan keluarga aku jalan jalan ke curug jawa barat. Dengan rasa kaget aku bingung dengan sikap nekad nya karena dalam hal ini aku sudah memperingatkan hatiku untuk tidak jatuh cinta dengan laki laki yang berstatus (sudah berumah tangga). Bie akhirnya bertemu dengan ibuku dan memperkenalkan diri nya sebagai laki laki yang saat ini sedang dekat denganku. Mendengar cerita dari kakakku, aku pun terharu karena tidak habis pikir untuk aksi nekadnya untuk meyakinkan aku atas rasa sayangnya. Kemudian hari aku pun berbicara kepada bie, menanyakan maksud dan tujuan untuk dekat denganku, bie pun menjawab kalau dia ingin menunjukkan keseriusan dia kepadaku dan akan mengurus perceraian dia dengan istrinya. Dalam hal ini aku pun sudah meyakinkan bie untuk berpikir kedua x atas niatan berpisah dengan istrinya. Bie juga menceritakan kehidupan rumahtangga nya dengan ibuku, sama sepertiku ibuku menyarankan untuk dipertimbangkan kembali niatan bie untuk berpisah dengan istrinya, lagi lagi dan lagi semua keadaan itu tetap tidak merubah niatannya untuk berpisah dengan istrinya. Dikarenakan kita lebih sering menghabiskan waktu bersama, rasa sayang kepada bie akhirnya tumbuh juga, aku akhirnya jatuh cinta kepada bie karena ketulusan hatinya dan rasa nyaman yang bie berikan kepadaku dan keluargaku. Hari ke hari kami semakin jatuh cinta, bahkan rekan di kantor banyak memandang hubungan kami dengan sebelah mata dan banyak yang berpikir negatif tentang hubungan yang kami jalin. Nyinyiran demi nyinyiran setiap hari terdengar di telingaku tetapi tidak membuat aku gentar untuk selalu bersamanya bie bahkan semakin sayang begitu pula dengan dia. Sampai akhirnya hubungan aku di curigai oleh istrinya dan keributan dalam rumah tangga nya kembali terjadi, sampai akhirnya sang istri menjauhkan bie dari anak anaknya. Bie menceritakan hal ini kepadaku dan ibuku kembali lagi, ibuku menasehati bie untuk rujuk kembali demi anak tetapi bie tetap saja ingin menjalin hubungan denganku karena sudah tidak merasakan kebahagiaan dalam rumah tangga nya.

