5

951 Words
Sinar menatap kearah Ron yang menyilangkan tangannya agar gadis itu tak mengatakan apapun. Percaya atau tidak pandangan mata tersebut membuat Sinar sedikit gugup padahal ini kali pertamanya dia bertemu dengan Tuan Ron. Perayu… Batin Sinar mengatakan itu saat melihat wajah penuh pesona dan senyum milik Ron.  Matanya, Bibirnya, Semua gerakan wajahnya menunjukkan dia sangat mudah mendapatkan hati wanita. Ron mengangkat alisnya menatap Sinar yang langsung gugup! "Jadi apa Sinar sudah mengerti?" "Oh iya Mom,"  Jawabnya, padahal tak mendengar apapun karena sibuk menangkap pesona Tuan Claron Disi. "Kalau begitu ibu masuk ke dalam sekarang! Kalian berdua lebih baik bicara lagi agar lebih dekat." Bukannya tidak ingin bicara padanya! Hanya saja saat ini Tuan Ron tak bisa terlalu sok kenal! Mereka baru bertemu dan semuanya butuh waktu. "Jefri, antarkan Sinar ke kamarnya. Dia butuh tempat untuk beristirahat!" "Ayo Nona."  Jefri mengajak Sinar menuju kamarnya. "Tuan, Terimakasih." Entah untuk apa Sinar melakukan itu! Dia sendiri juga bingung dengan tingkah yang dia perbuat. Berterimakasih pada seseorang yang membelinya? Menjadikan dirinya b***k seks? Menjadikan dirinya alat untuk berkembang biak, Oh entahlah! Tuan Ron tidak menjawab kalimat yang keluar dari mulut Sinar! Tapi pria genit itu memainkan mata seolah sedang menggoda dirinya. Seks,? Ron bukan pria kolot yang tak merasakan hal tersebut. Dia hanya tak ingin menikah… Baginya pernikahan adalah sebuah ikatan yang akan berakhir menyedihkan. Di tinggalkan atau meninggalkan, Hanya itu yang ada dalam ikatan tersebut. Seperti sang Daddy yang selalu mengikuti Mommy bagaikan anak ayam,! seperti Ara yang menyakiti keluarganya demi pernikahan bersama pria b******k! Jefri turun setengah berlari dari lantai atas setelah mengantarkan Sinar ke dalam kamarnya. "Aman,?" "Tentu saja Tuan! Apa yang tidak aman untuk pekerjaanku," "Kau terlalu pandai untuk menjadi bawahanku, Teman!"  Jefri tersenyum senang. Dia suka saat Ron mengatakan itu. Mereka berdua pergi melanjutkan tugas berikutnya. Selama diperjalanan Jefri mengatakan apa saja yang perlu Ron lakukan! "Bukankah gudang itu kosong? Tapi cukup banyak orang yang menjadikan daerah seperti itu sebagai tempat memulai usaha berbeda," "Anda tahu Tuan, mereka menggunakan gedung anda hanya untuk bersenang-senang dan tempat beristirahat para berandalan. Setiap orang yang digunakan untuk mengusir mereka pasti berakhir mengenaskan. Aku mencoba menelusuri beberapa hal! Mereka sepertinya sedang mencoba untuk mengklaim gedung itu sebagai milik mereka." "SIAL, para b*****h itu pasti belum tahu siapa pemilik gedung yang mereka gunakan untuk bersenang-senang," Ron tak henti mengumpat sampai mobil mereka pun sampai di gedung yang sejak tadi mereka ceritakan di dalam mobil. "Apa perlu senjata api?" "Jangan, Gudang ini berada di perkotaan! Memangnya siapa yang akan membuang mayat mereka kalau mati. Aku tak punya waktu," "Tapi jumlah mereka cukup banyak! Di tambah mereka tidak takut mati. Di sana sumber masalahnya." "Mereka tidak takut mati? Kau lihat saja seberapa jauh batas mereka ingin hidup, di dunia ini tidak ada orang yang menginginkan untuk mati." Arsenio dengan setelan jas lengkap. Senyum tersungging di bibir pria bertubuh tinggi tersebut. Dia berjalan dengan angkuh! Jefri sangat suka di bagian ini, Dia akan melihat sisi kejam seorang CLARON DISI. Langkah mereka berhenti di hadapan para pemuda yang berusia sekitar 19 sampai 25 tahun.  Mereka tampaknya bukan benar-benar anak berandalan… Yang bisa saja datang dari keluarga broken home atau pengguna obat-obatan terlarang. Karena berdasarkan jenis penilaian Ron, Barang yang mereka gunakan bukanlah hal yang murah. Mereka berjumlah dua puluh orang, lima wanita dan lima belas laki-laki. Bau menyengat bekas bungkusan foil yang terbuka membuat Daren dan Jefri sadar jika mereka baru saja menggunakan obat terlarang dilanjutkan melakukan seks bebas. "Siapa kalian, Para orangtua di larang kemari." Mereka menertawakan Ron dan Jefri. Ron pun menyunggingkan senyum pada mereka yang ada di hadapan dirinya.  "Kalian harusnya tahu kalau ini bukanlah tempat untuk kalian berpesta, Apalagi dengan jarum suntik itu, foil itu, Dan benda-benda lainnya." "Apa mau kalian?" "Seharusnya aku yang bertanya pada kalian semua. Ini adalah gedung milikku. Kenapa kalian bisa ada di sini? Berani-beraninya kalian membuka pagar seng yang aku buat keliling pada gedung ini." "Cih, Jadi kau pemiliknya, Jadi kau yang mengundang orang-orang untuk mengeluarkan kami dari sini," Ron kembali tersenyum manis "Aku tidak terlalu memikirkan apapun! Hanya saja sebaiknya aku mengurusi apa yang aku miliki, bukan,?" Salah satu dari mereka kelihatannya sudah sangat geram pada Ron dan Jefri. Dia maju dengan kayu di tangannya! "Mulut Lu kayaknya sudah kebanyakan bacot. Kalau pengen mati bilang dari tadi." Umpatnya sembari mengajak yang lain. "Ayo maju… A,." Mereka berteriak seraya maju dengan bersamaan. "b******k," Umpat mereka lagi. - Jika kalian mengharapkan cerita CEO atau billioner yang dingin, lalu bersikap arogan. Maka kalian tidak akan menemukannya pada Claron dan Clara. Buku ini menceritakan Rob yang merupakan seorang pria yang menjunjung tinggi kebebasan dalam hidupnya! Dia tergolong pria yang genit, Mudah mengumbar cinta pada wanita manapun! Kalimat I LOVE U adalah mainan baginya. Walaupun tidak pernah bersumpah, namun Ron sudah mengikrarkan didalam hatinya untuk tidak pernah membahas pernikahan di dalam hidup. Sampai suatu hari sang ibu meminta dirinya untuk menikah agar tak menjadi durhaka. Sulit sekali bagi Ron untuk mewujudkannya karena dia sudah banyak melihat hal yang buruk setelah orang-orang menikah. Jika hanya wanita yang naik ke atas ranjangnya, Bisa dibilang tak terhitung! Tapi jika ditanya wanita yang menggetarkan hatinya maka Ron akan mengatakan, dia tidak pernah menemukannya. Ron dan Sia mengambil sebuah kesepakatan untuk masa depan dirinya!  Jika dia tidak mendapatkan wanita dalam waktu 3 hari untuk menjadi istrinya, maka pria itu harus mengikuti kata sang Mom.. Menikah dengan perempuan yang sudah beliau tentukan. Ron bukanlah pria yang bodoh! Dia mengambil langkah seribu untuk mencari wanita yang bisa dimanfaatkan. Hingga hari itu dia bertemu dengan Sinar! Gadis yang dijual ibunya untuk melunasi hutang, Sinar di wajibkan untuk memiliki anak bersama sebanyak-banyaknya selama 5 tahun pernikahan mereka. Setelah hal itu terjadi Sinar boleh pergi dengan uang yang sudah mereka sepakati.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD