4

1033 Words
Dion memeluk Cindy dengan erat dari belakang. “Maaf karena terlalu asyik aku tak mendengar suara mobilnya masuk.” pelan pria itu mengecup leher cindy dan mengangkat tubuhnya menuju kamar. Semua itu tak lepas dari pantauan Ara. Apa mereka lupa jika ini adalah rumahku? Berbuat semaunya! Apa mereka berdua ingin menumpang hidup? Hah… haruskah aku benar-benar berpisah darinya?  Ara di penuh tanda tanya di dalam otaknya. Perasaan kacau di hati Ara tak bisa lagi di ungkapkan dengan kata-kata. Dia merasa salah kaprah sudah membiarkan Dion masuk kembali ke dalam kehidupannya. Dengan pikiran kacau Ara menghubungi Aron. “Aku ingin bertemu denganmu, ada yang perlu aku bicarakan. Ini tentang rumah tanggaku. Aku ingin meminta sedikit bantuan darimu.” “Lebih baik kita bicara di saat bertemu saja, aku akan menghubungi dirimu setiba di Swiss. Jadi jangan sampai tiba-tiba menghilang.” “Cih, tak mungkin. Aku sangat membutuhkan bantuanmu.” “Kebetulan aku juga mau ke sana karena Kael dan Kaena akan melanjutkan kuliahnya di Swiss.” “Oh benarkah? Aku sudah lama sekali tak bertemu mereka” Beberapa hari kemudian. "Lepaskan Tuan aku mohon, Aku mohon Tuan. Jangan seperti ini, Huhuhu."  Gadis yang baru lulus SMA tersebut menangis tersedu-sedu karena ketakutan. "Lebih baik kamu tenang! Agar semua ini berjalan dengan baik dan lebih cepat dari yang aku pikirkan." "Tuan, Jangan," Dia memohon saat tubuhnya sudah di telanjangi. Pria berkulit putih dengan kacamata tipis tersebut memeriksa dengan detil setiap inci tubuhnya. Dia ketakutan! Malu sekali,  Apalagi setiap senti tubuhnya disentuh oleh orang tidak dikenal. Mereka membuka paksa kedua kakinya,  Memeriksa dengan cepat sampai ke dalam gadis tersebut. "Dia bersih Bos," Ucapnya pada seseorang yang berada di balik panggilan tersebut. "Aku tak suka dengan apa yang kalian lakukan." "Nona Sinar Asgara, Umur 19 tahun. Ayah meninggal di usia lima tahun! Anak tunggal dari pasangan Broto Asgara warga negara Indonesia dan Nania Otbania warga negara Amerika." "Siapa kalian, Darimana kalian mendapatkan informasi tentang aku.” "Nona, Anda sudah di jual oleh nyonya Nania, ibu kandung anda sendiri sebanyak 25 milyar rupiah kepada Tuan saya, Claron! "Apa, Tidak, Mami tidak mungkin menjual saya." "Maaf Nona., Ini adalah sebuah kenyataan yang tak bisa anda hindari! Semua yang telah dibayarkan sah secara hukum dengan sebaik-baiknya." "Tidak, Lepas."  Sinar berteriak kuat! Keluarganya jatuh miskin saat sang papi meninggal dunia!  Mami yang tak bisa hidup susah terjebak investasi bodong dan menghabiskan seluruh harta mereka. Demi menyambung hidup Sinar kembali ke desa di mana ayahnya dilahirkan. Berbekal ijazah SMA. Gadis itu mulai bekerja sebagai tukang catat di sebuah gudang buah pinang. Hidupnya beberapa bulan ini sangat baik!  Sampai hari ini terjadi. Perasaan wanita itu sangat kacau tak bisa mengartikan dirinya sendiri. "Nona, Anda harus ikut saya." "Tidak." Teriaknya! Pria tersebut mengindikkan bahunya! "Terserah anda, Yang jelas jika Anda tak mengikuti semua apa yang saya katakan. Maka kami tidak akan segan untuk membuat anda mendekam dalam penjara." "Ah, Lucu sekali, Kalian yang mempermainkan aku. Dan malah aku yang akan kalian jebloskan ke dalam penjara." "Terserah pada pilihan anda sendiri! Anda lahir dari keluarga terhormat, Tentu saja Anda tahu bagaimana cara uang bekerja!" Dia menarik nafasnya dengan sangat berat! "Jadi apa yang kalian inginkan sebenarnya?" "Saya rasa Anda bukan wanita tuli, Kenapa meminta saya untuk mengulangi kalimat yang sudah dibicarakan?" "Kau,"  Sinar berdecak dengan sangat kesal. "Silahkan ikuti saya Nona," Sinar masuk ke dalam sebuah limosin berwarna hitam! Sepanjang perjalanan mata gadis itu tak berkedip sama sekali! Dia tidak tahu kemana pria ini akan membawa dirinya. Sinar memasuki rumah mewah dengan halaman yang sangat luas! Air mancur yang berada di halaman taman rumah tersebut membuatnya semakin terlihat mengagumkan. Para pelayan berbaris menyambut kedatangan Sinar.Saat Sinar keluar mereka semua pun menunduk! Dia teringat akan masa lalu. "Hay, Selamat datang, Selamat datang." Sapa lembut seorang wanita tua dengan senyum indahnya. "Ah, Iya," Jawab Sinar. "Terima kasih karena sudah mau mengunjungi Mommy, Sungguh Mommy tak percaya jika Ron memiliki kekasih nyata!" Ucapnya miris. "Ron,?" "Iya, Mom adalah orang tua Claron. Kekasihmu sayang." Sinar mengerutkan kening! Dia tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Dia menatap ke arah wanita tua itu lagi! "Dimana anak anda sekarang Mom?" "Ada apa? Kenapa kau mencariku seperti kita sudah lama tak bertemu, Padahal Aku baru saja mengunjungimu di desa." Jawab seorang pria yang menuruni anak tangga! Wajahnya sangat tegas! Tubuh bak model dengan setelan jas membuatnya sangat menawan. Bohong jika Sinar tidak terkesima!  “Ron?!” "Hai apa kabarmu? Lama sekali tidak bertemu." Sapanya dengan senyum manis. Sinar teringat akan pembicaraannya bersama Jefri saat berada di limosin. Sinar wajib mengikuti apapun yang diarahkan oleh Tuan Ron!  Gadis itu juga wajib menjadi istri sementara untuknya! Menghasilkan banyak anak, dan pergi setelah mereka berusia lebih dari 5 tahun. Kontrak yang dibuat secara sepihak tanpa pembicaraan pada Sinar, sejujurnya membuat gadis itu kesal. Tapi setelah Sinar pikir tak ada salahnya dia melakukan ini semua. Pasalnya dia hanya tinggal menikah memiliki anak lalu pergi meninggalkan semua ini dengan uang yang cukup banyak. Di akhir perjanjian sang Mami meminta pada Tuan Ron untuk memberikan uang pada Sinar sekitar 15 miliar rupiah atas kerja kerasnya mengasuh anak-anak mereka nanti. Saat ini ini Sinar hanyalah gadis berusia 19 tahun yang tidak mengerti arti sebuah ikatan ibu dan anak! Saat dia melihat uang yang tertera pada kontrak tersebut. Sinar berpikir ini akan mudah dijalani. "Tuan, Saya tidak menyangka bahwa ini rumah anda, Mommy anda sangat baik." Jawab Sinar gugup. "Santailah Sinar! ibuku juga tahu bahwa kau adalah wanita yang baru aku cari dalam waktu 3 hari saja. Jadi kita tidak perlu berpura-pura terlihat romantis." "Cih, bisa-bisanya kau berbuat seperti ini pada Mommy," Ron tak mempedulikan Mommynya. "Kita akan menikah besok, Aku harap kau mempersiapkan dirimu dengan baik," Sia menggeleng, "Tidak, Aku tidak ingin pernikahan dadakan seperti ini! Bahkan aku sudah dengan jelas mengatakannya padamu, Mommy dan Daddy ingin melihat gadis ini pantas atau tidak, Baru kau bisa menikah dengannya, Kalau tidak kalau harus menikah dengan pilihan kami!" Dia tersenyum menghadapi anaknya yang licik. Sungguh Sinar bingung menghadapi keluarga yang aneh ini! Pasalnya dia tidak mengerti sama sekali dengan apa yang terjadi… "Lalu saya harus bagaimana?" "Tunjukkan kemampuanmu sebagai seorang istri,setelah itu Kau boleh menikah dengannya, selain itu aku tak mengizinkan kalian untuk bercerai jika kau memang yang terbaik pada akhirnya."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD