1.

1251 Words
 Menikah, memilih pasangan hidup adalah hal yang terjadi pada setiap manusia. Tapi tidak dengan Claron Disi yang bisa di panggil Ron. Pria tampan dengan wajah sangat mirip sang Daddy, dan sifat sang Mommy. Membuat dia di takuti oleh lawannya. Apalagi saat Ron menjadi pimpinan FireAnts!  Namun di balik itu semua ada hal yang lebih penting hingga dia menolak untuk menikah. Ron tak ingin menjadi seperti sang saudara kembar, Clara Disi yang akrab di panggil Ara. Gadis cantik itu mengkhianati keluarganya demi seorang pria, menikah dan akhirnya mendapatkan pengkhianatan orang pria tersebut dengan alasan TIDAK bisa memiliki anak. Kedua orang tuanya bersedih hati karena semua itu, dan Ara cukup gila untuk tak kembali menyapa keluarganya. Sedangkan Ron sendiri menjadi tak percaya dengan cinta! Tapi sikapnya yang nakal terus saja naik ke atas ranjang wanita secara bergantian tanpa merasa puas. “Mom, aku tidak akan pernah menikah dan meninggalkan kalian.” “Kami tidak butuh di lindungi Ron! Sampai kapan kau akan terus berada di rumah ini! Menikah dan bentuk keluargamu sendiri.” Sia dan Dika menghela napasnya dengan berat. Claron Disi di kenal sebagai pria yang tak mengasihi nyawa manusia. Membunuh tanpa berpikir! Dan tak pernah memberikan kesempatan kedua bagi siapapun,! Apa yang tidak dia miliki di dunia ini? Harta,? Jabatan,?  Fisik,? Dia sangat sempurna di mata orang lain. Namun semua itu tidak di mata Sia yang menginginkan anaknya tidak lagi main-main dengan para wanita. Sia, wanita tua berumur enam puluh lima tahun itu ingin sekali Claron menikah!  Memiliki bayi dan hidup bahagia… Seharusnya semua itu sangat mudah bagi Tuan Claron, bukan? Tapi entah kenapa di umur tiga puluh tahunnya pria itu tak pernah membawa satu pun wanita pulang ke rumah. "Carikan aku wanita baik-baik! aku ingin dia melahirkan anakku, setelah itu dia boleh pergi." Jefri terdiam sejenak! "Apa harus baik-baik? dimana mencari wanita baik-baik saat ini, Tuan, Anda tahu sendiri zaman apa ini?!" "Hah," Ron menahan napas berat. "Apa kau ingin aku memiliki anak dari w************n,?"  Celetak! Pria itu menarik pelatuk pistolnya dan Dor… Kaki Jefri hampir saja bolong karenanya. "Oke," Jefri mengangkat kedua tangan. "Saya akan cari, Wanita untuk Tuan!" "Tiga hari, hanya tiga hari, oke." "Baik Bos, baik, calmdown." Ron malas berdebat dia kembali memikirkan pembicaraan singkat bersama Daddy, Ron memutar kursinya ke arah jendela. Sampai saat ini belum ada wanita yang membuat hatinya bergetar. Dia pun tak pernah berpikir untuk menikah! "Kau pulang? Sejak tadi aku menunggumu." Ron berbalik menatap Sia, Mommynya. "Apalagi sekarang?" Sia mendesah kesal, dia tak menyangka anaknya akan tumbuh menjadi orang yang keras kepala seperti dirinya sendiri. Seolah berkaca, Sia sungguh menyesal. Setiap dia membahas masalah ini pada Dika, apalagi saat selalu saja dia menertawakan Sia. Dan berkata dengan keras! ‘RON mirip denganMU’ Sia berjalan mendekat pada Ron. "Apalagi kurangnya wanita itu sekarang? Dia berpendidikan! Cantik, Perusahaan yang sedang berkembang sekarang menjadi daya tarik untuknya! Banyak pria yang mau menyunting wanita itu." Ron mengacak-ngacak rambutnya!  "Kalau begitu biarkan dia bersama yang lain, Aku cukup lelah untuk melakukan ini lagi dan lagi, Aku berusaha untuk tak menentang Mommy. Tapi tetap selalu membuatku seperti anak kecil. Harga diriku hancur karena Mommy" Sebenarnya sekarang adalah waktu wanita tua itu untuk rehat! Tetapi dalam setiap peristirahatannya dia selalu mengingat keempat anaknya! "Aku hanya ingin yang terbaik bagimu, Apa enaknya gonta-ganti wanita seperti itu? Apa kau tak ingin dilayani? Melihat wanita yang sama bangun setiap pagi di sampingmu? Melihat wanita yang sama merapikan pakaianmu? aku tak pernah melarang melakukan apapun! Tapi kali ini dengarkan Mommy." Ron mengangkat kedua tangan! Dia menggelengkan kepala menatap langit-langit. Lalu berbalik menghadap Sia. "Oke, Aku akan menikah, tapi dengan gadis pilihanku, Dia akan menemani Mommy dan Daddy di rumah besar ini, Dan kami akan memiliki banyak anak, Bagaimana?" Sia ingin memukul kepala anaknya saat ini juga! Tapi ini adalah sebuah kesempatan yang sangat langka. "Aku suka jika kamu menjadi anak yang pengertian, Tapi ingat! Aku tak menerima w************n di rumah ini. Setiap gadis yang kau bawah sebagai calon istrimu harus mengikuti beberapa tes dariku." Ron tahu ini tak mudah. "Beri aku waktu." "Satu bulan," Ron terlihat panik. "Di mana aku bisa mencari wanita selama 1 bulan,?" "Oke,1 minggu," "Mom," Teriaknya. "Fix 3 hari, Jangan buat Mommy menunggu, Kita sudah sepakat Ron!" "Apa,?"  Saat Ron masih terkejut, Sia pergi dari hadapan anaknya! Dia tersenyum simpul, Karena yakin akan menang. Ron mengacak rambutnya, pria ini tak sadar ada seseorang yang sejak tadi memperhatikan. “Wah, wah wah… Anda benar-benar keterlaluan Tuan Ron, apa kamu ingin membuat Mommy patah hati?!” “Clara?! sejak kapan kau tiba? Aku tidak melihat mobilmu sejak tadi.” Ron berjalan cepat memeluk saudara kembarnya sangat erat, dia rindu… sangat rindu! Bahkan dia tak tahu lagi sejak kapan dia tak bertemu Clara. “Waw, kau bahkan tahu mobilku! Apa kau mengintaiku, Ron?!” Ara tersenyum simpul lalu menghela napasnya. “Aku tak membawa mobil! biasalah orang patah hati di larang membawa mobil.” “Cih, kau membicarakan si busuk Dion? Kenapa masih bertahan jika dia begitu menjijikkan.” “Aku yang SALAH, makanya bertahan seperti ini. Seadainya aku tak mandul, aku yakin dia tidak akan berpaling ke wanita lain. Apa menurutmu aku salah?!” “Ya, kau salah! Dan karenamu juga aku tak percaya pernikahan. Bagiku hal itu adalah suatu ikatan yang membosankan.” “Jangan berkata seperti itu, aku benar-benar tak bermaksud membuat dirimu trauma Ron!” Clara mendekat dan memeluk saudara kembarnya kembali dengan sangat erat. “Apa kau sudah minta maaf pada Mommy dan Daddy?!” Ara mengangguk. “Aku meminta maaf dan sangat menyesal, ini jugalah yang membuat aku terbebani sejak lama. Keluarga adalah segalanya Ron, jangan sampai kita tersesat karena cinta buta!” Ron mengusap rambut Ara! ”Jangan terlalu banyak berpikir, anakku akan jadi anakmu juga. Begitulah sebaliknya. Lebih baik nikmati hidupmu selama berada di sini. Aku yakin Mommy dan Daddy sangat bahagia. Aku yang selalu melihat keadaan mereka yang merana sejak kau pergi begitu saja.” “Maafkan aku!” Tanpa terasa Ara menyapu air matanya yang begitu deras mengalir tanpa di undang. Hati wanita cantik ini memang sudah patah, tapi dia tidak akan pernah kalah dengan kenyataan yang begitu menyakitkan seperti ini. “Setidaknya kau harus datang 1 bulan satu kali, aku mengerti kita berada di negara yang berbeda.” Ara mengangguk. “Aku juga mengerti dengan apa yang kau katakan Ron, aku tidak akan membuat dirimu begitu murka dengan pernikahan jika semua ini tak terjadi.” “Hey, aku bilang sudah! Jangan permasalahkan apapun. Yang penting kau ada di hadapan kami, dan itu sangat membuat bahagia.” Ron meraih tangan Ara, dia mengajak saudara kembarnya itu untuk duduk di meja bar. “Lalu bagaimana dia sekarang?! aku dengar dia membawa wanita lain ke rumah.” Ara mengangkat alis. “Kau memata-matai aku selama ini? Katakan yang sebenarnya?!” “Apalagi yang bisa aku lakukan sebagai saudara kembar, hm?!” “Aku merasa sangat tidak enak Ron, menjadi orang yang keras kepala ternyata tidak asyik! Jadi cobalah untuk bicara pada Mommy jika gadis itu memang baik.” Ron menghela napasnya. “Aku tak bisa Ara, aku tak bisa menjalin hubungan yang seperti itu!” Ara sungguh menyesal, dia menyalahkan dirinya sendiri karena sudah membuat orang-orang di sekitarnya merasa kecewa. “Ron, aku harus pulang. Kau dengarkan kata Mommy, tak ada yang salah dari yang mereka lakukan. Semua hanya untuk kebaikan kita.” Ron meraih tangan saudara kembarnya dan menepuk pelan“Ara, jika sesuatu terjadi pada hatimu. Maka pulanglah, aku akan sangat siap berbagi denganmu.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD