2.

1046 Words
Urat malunya sudah putus! Dion saat ini bertekuk lutut di bawah kaki sang istri memohon ampun atas semua kesalahan yang di buat. Pria itu ternyata tak sanggup hidup miskin! hanya dengan kembali pada Ara dia bisa menikmati hidup yang dulu. "Perselingkuhan adalah hal yang paling kejam dalam pernikahan," "Aku tahu! tapi kau mandul, makanya aku melakukan itu," jawabnya polos tanpa beban. Sejenak Ara terdiam tanpa suara! hatinya sakit dan hancur karena apa yang di katakan suaminya adalah kenyataan. Dia mandul dan tak bisa memiliki anak! tapi apa semua kebahagiaan datang dari anak? Tak sedikit anak yang merusak kebahagiaan orangtuanya. "Menikahlah dengan wanita lain dan aku akan tetap mendukungmu! bawa wanita yang mencintaimu lebih dari aku! maka aku akan memberikan sebagian harta yang aku punya untukmu," Dion tersenyum sumringah! Dia tidak sadar apa yang di katakan Ara adalah hal yang paling sulit di dunia ini. Bagaimana bisa kasih sayang dan cintanya pada Dion memiliki tandingan. Itulah yang ada di pikirannya saat itu. "Apa aku boleh bersama Cindy?" "Tentu saja, siapa saja! bawa kehadapanku," jawabnya dengan angkuh. "Sekarang pergilah karena aku tak ingin melihatmu lebih lama lagi dari ini!" Dion mengangguk dan naik ke atas tangga! membuka pintu kamar dimana dirinya dan Ara tidur selama ini. Tanpa membersihkan dirinya Dion membaringkan tubuhnya dan itu sangat membuat Ara kesal melihatnya! "Bersihkan dirimu dan ini bukan kamarmu lagi! aku bilang kau boleh tinggal di sini! tapi aku tak bilang kita bisa seperti dulu lagi," Dion terdiam sejenak! dia menatap kesal ke arah Ara. Tapi banyak orang bilang sabar adalah kunci sukses. Dion tidak akan marah! malah dia akan bersikap sangat tenang saat ini! demi apa? tentu saja agar dia tak menjadi gembel. "Baiklah, aku akan keluar!" jawabnya sambil mengangkat kedua tangan. "Kau harus mengerti posisimu! aku tidak ingin sekalipun kau masuk ke dalam kamar ini dan mengacak-acak semua yang ada di dalam brangkas! ingat aku bukan wanita penyabar. Aku menerima dirimu kembali karena aku sadar kesalahan terletak padaku, bukan?" ucapnya dengan sinis. Aku akan menikmati hidupku! wanita sombong yang mandul itu terlalu gila untuk hidup bersama pria hebat seperti aku. Tentu saja persetujuan darinya sangat tidak wajib! tapi karena dia yang meminta aku akan datang membawa apa yang di inginkannya. - Dion. Aku mandul dan semuanya tak mudah bagiku. Kemarin adalah pernikahan kami yang ke lima tahun! tapi hadiah yang aku dapat adalah vonis dari dokter bahwa aku mandul. Selama ini Dion tak pernah peduli dengan apa yang aku lakukan! untunglah ada Zayn yang terus menemani aku melakukan semuanya. Yang menyarankan aku untuk menerima Dion kembali juga Zayn. Karena menurut pria itu manusia adalah gudang dosa! memaafkan adalah hal yang paling terpuji. Aku sangat bersyukur memiliki teman baik seperti dia. - Ara. Menelan saliva saat cintaku bertepuk sebelah tangan dan menjadi pengecut saat cintaku tersakiti sudah menjadi kebiasaan. Aku bodoh dan tak bisa menghadapi semua masalah yang ada. Tapi aku ingin selalu berada di sisi Ara. Walau dia tidak pernah menoleh ke arahku sampai saat ini. Sahabat! itulah gelar yang dia sematkan padaku. Aku benci diriku sendiri tapi apalah daya sikap pengecut ini sudah mendarah daging di dalam tubuhku. - Zayn Akhirnya aku berada di hadapan wanita ini! Rasanya aku jijik sekali menatap wanita mandul yang tak tahu diri! Dia pikir siapa dirinya itu? Sampai bisa menganggap orang lain seperti sampah. Sekarang mari kita lihat apa yang bisa dia lakukan jika aku memohon. "Ara, aku minta maaf! Aku tidak akan mempermasalahkan kemandulanmu. Aku tahu menjadi wanita mandul itu sungguh hina. Aku pun pergi bersama wanita lain karena perasaan yang kacau saat itu. Ara! Aku mencintai dirimu! Kau bilang sudah memaafkan aku! Tapi apa ini? Kau sejak tadi hanya diam saja, tak menanggapiku" Ara menatap wajah Dion yang merupakan suami tercinta. "Katakan padaku bagaimana rasanya melakukan itu?" Ara membalikkan tubuhnya menghadap tempat lain. "Kau pikir mampu tanpaku?" ucapnya sambil mengambil pakaian di dalam lemari. Kemudian menatap lagi wajah Dion. "Sayang, akulah yang membuatmu bisa menikmati semua ini, Kau pikir bisa hidup tanpaku,?" Mata Dion membulat dan dia tak percaya jika kalimat itu semua keluar dari mulut Ara yang lemah lembut. Dia yang selalu memohon padanya untuk tak pergi dari sisi wanita tersebut. "A, apa yang kau katakan Ara,?" Ara tak menghentikan pandangannya, lalu dia berkata. "Aku bukan Ara yang dulu," wanita tersebut berusaha bersikap dingin. Dion berdiri dari menangkap tangan Ara! "Apa kau sedang membuat aku tunduk dan terhina,?" "Memberikan cinta dengan setulus hati ini, untuk iblis sepertimu bukanlah hal yang baik!" "CLARA DISI, kau-" Kalimat Dion terhenti saat tatapan mata istrinya semakin menajam. "Aku peduli denganmu hanya karena cintaku yang buta ini. Bukankah ini mendatangkan keuntungan untukmu?" "Ara, kau berani-beraninya," Dia meluruskan punggung padahal hati wanita tersebut telah hancur. "Bukankah kau mendapatkan keuntungan dari ini,? bersikaplah tenang!" ucapnya dengan tangguh tanpa meneteskan air mata sedikit pun. "Hah, Ara Aku tidak akan kembali jika kau tak membekukan semua ATM dan KARTU KREDIT. Kau yang menginginkan aku kembali bukan?" Yah, aku yang menginginkan dirimu kembali! Ara berkata dalam hati, berbeda yang keluar dari mulutnya. "Karena kau tak bisa hanya sekedar menikmati! Bekerjalah, maka aku akan menggajimu!" "Cih, aku pikir kau benar-benar sudah memaafkan aku," Ara tersenyum! "Iya, aku sudah memaafkanmu! Tapi kau sudah menghabiskan hampir 2 milyar selama satu bulan ini. Kau membuat rugi perusahaan." Dion terculas! "Katakan padaku, bagaimana rasanya bertahta di sana? Kau mengakusisi perusahaanku dan menduduki tempat dudukku karena cintamu yang gila!" teriak Dion. "Aku sangat bahagia! Terus apa kabar dirimu? Kebahagiaan dirimu tak seberapa denganku! Aku menolong perusahaanmu! Yah, karena cinta butaku yang hanya melihat ketampanan dan sikap baikmu. KETAHUILAH AKU YANG MEMBUATMU DI SANA! Dia atas angin! Jika tidak, kau hanya seorang pecundang yang bangkrut!" Wajah Dion mengeras! "Cukup CLARA DISI," "Tak akan pernah cukup!" ucapnya keluar dari kamar dan membanting pintunya. Wanita itu dengan cepat menuruni anak tangga dan menangis di sana! Perasaannya hancur, hatinya sudah tak berbentuk! Dia hanya sok saja bertahan seperti ini. Dia mencinta Dion! Sangat mencintainya. Masih teringat dengan jelas bagaimana Ara menentang orangtuanya demi menyelamatkan perusahaan Dion. Selama bertahun-tahun tupai itu sangat pandai memanjat! perselingkuhan yang dia jalani selama ini akhirnya tertangkap basah! dan dengan mudah mulutnya berkata di depan semua orang melakukan ini karena menginginkan seorang anak. CLARA MANDUL- kalimat itu terdengar dengan jelas di telinganya. Dia pria yang dirinya cinta membersihkan dirinya dengan merendahkan istri sendiri! sungguh kejam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD