bc

Cinta Tanpa Akhir

book_age18+
5
FOLLOW
1K
READ
family
fated
badgirl
inspirational
drama
tragedy
twisted
Girl Power Counterattack
Writing Challenge
cruel
like
intro-logo
Blurb

INI NASKAH DRAMA UJIAN PRAKTEK DI SEKOLAHKU YA

JADI MASIH KESIMPAN DI LAPTOP GW

SUDAH BERJALAN SEKITAR 10TH LALU WKWKWK(BISA DITEBAK UMUR AUTHORNYA)

YA MAU BACA SILAHKAN,MONGGO,SOK ATUH

SIAPA TAU DAPAT INSPIRASI SETELAH BACA INI YA

SEMOGA SUKA SAMA CERITANYA

TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR KEMARI

INILAH YANG DISEBUT CINTA TANPA AKHIR

SO LET'S CHECK IT OUT NOW!!!

chap-preview
Free preview
Cinta Tanpa Akhir
INI NASKAH DRAMA UJIAN PRAKTEK DI SEKOLAHKU YA SUDAH BERJALAN SEKITAR 10TH LALU WKWK(BISA DITEBAK UMUR AUTHORNYA) YA MAU BACA SILAHKAN,MONGGO,SOK ATUH NASKAH DRAMA CINTA TANPA AKHIR CATATAN SEORANG IBU PEMAIN: NELLA (DEWASA) : ZAKIYYAH UYUN AIRA (DEWASA) : RIRIN ANGGRIANI JUAN (DEWASA) : MUH. ARSYAD BRIAN : ARDO FRADIKO NELLA (REMAJA) : SRI AMANDA AIRA (REMAJA) : EMIK SOLEHA JUAN (REMAJA) : ARDIANTO IBU YAYIK : FATHYATUR ROHMAH PAPA JIMMY : SUGENG WIDODO MAMA JIMMY : TIARA ERMINA SARI ADEGAN REMAJA Di rumah keluarga Jimmy pagi yang cerah Mama : (menyiapkan sarapan) Nella Juan Ayo cepat sini sarapan! Nanti telat ke sekolah! Nella & Juan: Iya, Ma! Papa : Koran Papa pagi ini sudah sampai, Ma? Mama : Belum, Pa. tumben loh. Papa : Ya, sudah. Gak apa-apa. Kalian mau Papa antar atau Juan : (memotong pembicaraan Papa) Kita berangkat sendiri. Iya kan dek? Nella : (mengangguk sambil mengunyah) Papa : Ok lah, Papa berangkat dulu ya? Assalamu alaikum! Mama :Hati-hati, Pa! (mencium punggung tangan Papa) wa alaikum salam! Nella&Juan: (mencium punggung tangan Papa) wa alaikum Juan :Kita juga berangkat ya, Ma. Ayo dek! Nella : Sip, Bos! Mama : Gak ada yang ketinggalan, kan? Nella&Juan: Gak ada, Ma. Kita berangkat. Assalamu alaikum! (mencium punggung tangan Mama) Mama : Wa alaikum salam! Hati-hati! Di perjalanan menuju sekolah Juan : Dek, kamu percaya sama reinkarnasi? Nella : Hah? Juan : Kalau reinkarnasi itu bener-bener ada, kalau Tuhan memberikan kita kesempatan untuk hidup lagi setelah mati, kamu mau jadi apa? Nella : Hm kalau Tuhan kasih kesempatan aku untuk hidup lagi setelah mati, aku ingin menjadi pohon. Juan : Pohon? Kenapa? Nella : Karena aku gak mau meninggalkan kakak, Papa, dan Mama. Juan : Terus apa hubungannya kamu jadi pohon sama gak mau ninggalin aku sama mama dan papa? Nella : sekarang aku mau tanya, pohon bisa berpindah tempat semau dia, gak? Juan : Gak. Nella : nah, kalau aku jadi pohon, aku akan tetap berada di tempat dimana aku tumbuh. Dengan begitu, aku gak akan ninggalin kalian. Tetapi biar kalian yang datang atau pergi dari tempatku. Juan : Kok gitu? Asal kamu tahu dek, Kakak gak bakalan ninggalin kamu, apalagi Papa sama Mama, mereka sangat menyayangimu. Jadi apapun kamu, Kakak, Papa dan Mama akan selalu menyayangimu. Nella : Aku tahu itu. Di sekolah. Bel isirahat pun berbunyi Nella : (sambil berlari membawa makanan) Aduh?! Aira : (berjalan berlawanan arah dengan Nella) Hei! Nella : (terjatuh karena menabrak Aira) (Bruk..?!@#) Aira : Eh kalau jalan liat-liat dong! (sambil menunjuk wajah Nella) Nella : Mamamaaf. Aku gak sengaja! (berusaha berdiri) Aira : Maaf, maaf! Dasar! (berjalan menabrak Nella lalu meninggalkannya) Duduk di bangku taman sekolah, kemudian. Juan : Aku mau ngomong sama kamu. (menarik Aira ke belakang sekolah) Aira : Hei, apa-apaan ini? Juan : Kamu apakan adikku? Aira : Aku gak ngelakuin apa-apa sama adikmu yang cengeng dan pengaduan itu. Juan : Awas kamu menyakiti adikku lagi. Kamu bakalan berurusan dengan aku. (pergi) Aira : (menatap kepergian Juan sampai sosok yang sebenarnya dikagumi itu menghilang dapi pandangannya) Di salah satu sisi sekolahsetelah bel pulang berbunyi. Aira : Aku mau ngomong sama kamu. Penting! Nella : Mau ngomong apa? Aira : Heh, kamu ngadu sama kakak tersayangmu itu ya? Nella : Aku gak ngomong apapun sama kakak. Aira : Kenapa dia bisa tahu kejadian tadi pagi? Nella : Aku juga gak tahu. Aira : Bohong!!! Katakan yang sebenarnya!!! (menjambak rambut Nella) Nella : (meringis kesakitan) Aduh, sakit. Lepasin Aira beneran, aku gak ada kasih tau kak Juan soal itu. Juan : Aira!!! (berlari mendekat dan mendorong Aira menjauhi Nella) Aira : (terdorong jauh sampai hampir terjatuh) Juan : (mencengkram lengan Aira dan berbisik pada Aira) aku sudah bilang sama kamu, jangan pernah ganggu Nella lagi. (mengangkat tangannya mau menampar Aira) Nella : Kak Juan (menahan tangan Juan) Aira : (ketakutan menutup mukanya dengan tangan dan menutup matanya) Nella : Ayo kita pulang, kak. Narasi: di sebuah rumah yang sangat sederhana, Aira tinggal bersama ibunya. Dia sangat tidak menyukai keadaan hidupnya yang serba kekurangan. Kemudian dia memberitahu ibunya bahwa dia tidak menyukai keadaan tersebut. Aira : Aku gak suka dengan keadaan kita, Bu! Ibu : Apa maksudmu, Aira? Aira : Aku ingin kaya, Bu! Aku gak suka kalau miskin kayak gini! Gak bisa beli baju yang bagus-bagus itu, gak bisa beli motor, beli mobil, gak bisa jalan-jalan ke luar negeri, pokoknya gak bisa melakukan apapun yang aku mau. Kalau kaya dan kita bisa melalukan apapun yang aku mau. Ibu : seharusnya kamu bersyukur, Tuhan masih berbaik hati beri kamu hidup. Lebih baik kamu belajar dengan baik daripada terus mengeluh tentang keadaan hidup kita yang serba kekurangan ini. Aira : Kenapa Tuhan gak matiin aku aja? Biar aku gak ngerasain susahnya jadi orang miskin kayak sekarang. Ibu : Kamu ngomong apa sih? Gak boleh ngomong kayak gitu! Aira : Aku iri dengan Nella dan keluarganya yang kaya raya. Dia bisa membeli apapun yang dia inginkan. Semua yang aku inginkan dia punya. Ibu : Siapa Nella? Aira : Anak bungsu dari keluarga Jimmy yang kaya raya itu loh, Bu. Coba aja aku bertukar posisi dengan Nella, pasti aku akan bahagia. (pergi meninggalkan ibu) Ibu : (menatap punggung Aira yang menjauh) (mungkin ini saatnya aku membahagiakan Aira dan mewujudkan keinginan terbesarnya) Di sebuah taman pinggir jalan Aira : Aku ingin menjadi orang kaya yang bisa melakukan apapun yang aku inginkan dan juga menjadi orang yang bisa membeli apapun yang aku mau tanpa harus memikirkan biayanya. Aku kesal dengan ibu yang selalu miskin. Apa salahku Tuhan??? (menutup matanya) Narasi: karena sangat menyayangi Aira, Ibu yayik nekat mencuri dokumen kelahiran Nella di rumah sakit dimana Nella dan Aira dilahirkan. Keesokan harinya, Ibu Yayik mengunjungi rumah megah milik keluarga Jimmy. Ibu : Permisi!! Assalamu alaikum!! Mama : Wa alaikum salam!! Ibu : Maaf mengganggu, Nyonya. Saya mau menyampaikan berita penting. Mama : (bingung) Mari silakan masuk. (tersenyum) Ada apa ya? Ibu : Saya baru saja pulang dari rumah sakit dan menerima berita bahwa ada kesalahan pada pemberian bayi dan dokumen pada saat kita melahirkan 14 tahun yang lalu di rumah sakit Restu Ibu. Mama : Maksud Anda, anak kita Ibu : Iya, anak saya dan anak nyonya tertukar pada saat di rumah sakit. Mama : Gak mungkin! Ini pasti salah! Ibu : Saya juga syok. Tapi inilah kenyataan yang harus kita terima. Saya ingin mengembalikan anak nyonya, asalkan anak saya juga dikembali-kan ke saya. Mama : Saya harus berunding dengan suami saya dulu. Terima kasih, Bu. Ibu : Saya permisi, assalamu alaikum. (pergi) Mama : wa alaikun salam. Narasi: Nyonya Jimmy segera memberitahukan berita mengejutkan itu kepada suaminya. Mereka berdua sama-sama syok akan kabar tersebut. Namun, Tuan Jimmy tetap ingin mengambil anak kandung mereka karena merasa menelantarkan anaknya yang selama ini hidup miskin bersama orang lain. Papa : Kita harus mengambil dia hari ini, Ma! Mama : Tapi, bagaimana dengan Nella? Kita gak mungkin membiarkan dia tinggal bersama ibu kandungnya yng miskin itu. Papa : Kita berusaha berunding dengan ibunya. Siapa tahu dia mau kita tetap merawat Nella dan membawanya pindah ke London bulan depan. Mama : Iya, Pa. mudahan saja ibunya mau melepaskan Nella. Sampai di rumah Ibu Yayik. Mama&Papa: Assalamu alaikum!! Ibu : Wa alaikum salam!! Masuk Tuan, Nyonya!! Maaf rumah saya jelek. Papa : Tidak apa-apa! Dimana anak kami Ibu : Namanya Aira, Tuan. Dia belum pulang sekolah. Kan sekelas dengan Mama : Nella. (bebisik pada papa) Pa, bilang sama Ibu itu supaya mau merelakan Nella kita rawat bersama Aira. Papa : (ikut berbisik) Iya, Ma. (menoleh ke Ibu Yayik) ehm begini bu Ibu : Ibu Yayik, Tuan Papa : Ya, Ibu Yayik, saya dan istri saya ingin memberikan pilihan pada ibu. Bagaimana kalau kami merawat Aira sekaligus Nella. Supaya mereka berdua dapat mengecap pendidikan yang layak.” Aira : Apa maksudnya ini? Ibu : Aira?! Mama : (mendekat ke papa dan berbisik) Pa, dia anak kita. Papa : Iya, Ma. (menatap Aira) Kamu adalah anak kami yang tertukar dengan anak Ibu Yayik yang dilahirkan di rumah sakit yang sama 14 tahun yang lalu. Aira : Jadi, aku dan Nella Papa : Iya, kalian tertukar. Dan kamulah anak kandung kami. Mama : Kamu mau kan pergi bersama kami? Aira : Jelas saya mau, Nyonya! Mama : Jangan memanggilku nyonya, panggil aku mama! (tersenyum) Papa : dan aku papa. (tersenyum) Ibu : Bereskan semua barangmu sana! Biar Papa dan Mama mu tidak terlalu lama menunggu. Aira : Baik, Bu! Sesampainya dirumah megah milik keluarga Jimmy Papa&Mama: Assalamu alaikum. Nella&Juan: Wa alaikum salam. Juan : (melihat Aira bediri diantara Papa dan Mama) kenapa Aira bisa berada sama papa dan mama? Mama : Juan, kamu harus mengerti, bahwa Papa : (memotong omongan mama) Bahwa Aira adalah adik kandungmu. Juan : Adik kandung? Adik kandungku adalah Nella. Gimana bisa? Papa : mereka tertukar pada saat dirumah sakit. Nella : (syok kemudian menangis) Terus aku ini anak siapa, Pa? Papa : Kamu adalah anak kandung Bu Yayik. Nella : (menoleh kea rah Juan) Kak, antar aku ke sana! Juan : Tapi Nella : Aku ingin bertemu ibu kandungku, kak. Pasti beliau sendiri dirumah sekarang. Aku gak mau membuat beliau sedih. Juan : Baiklah. Mama : Kalian gak boleh kemana-mana! Nella : Buat apa aku disini, Ma? Aku bukan siapa-siapa di sini. Tempatku di rumah ibu kandungku. Mama : Tapi kamu juga anak Mama dan Papa! Mama dan Papa ingin kamu ikut kami ke London bulan depan. Aira : Aku gak mau dia ikut! Mama : Airaapa maksudmu? Aira : Dia kan bukan siapa-siapa, kenapa dia juga ikut kita ke London? Papa : Aira, Papa sama Mama ingin Nella juga ikut kita ke London. Aira : Pokoknya aku gak mau kalau dia ikut!! (berlari menuju ke taman di pinggir jalan yang sering dia datangi kalau lagi sedih) Papa : Aira!!! (mengejar Aira) Juan : (mengejar Aira) Mama : (mengejar Aira) Nella : (melihat adegan ini, kemudian membereskan bajunya dan pergi kerumah ibu kandungnya) Di taman pingir jalan Papa : Aira, jangan egois begitu, nak! Mama : Iya, sayang!! Aira : Tapi, kalian janji gak akan membawa Nella ke London bersama kita! Papa : Kita Janji!! Mama : (berbisik kepada papa) Pa, gak mungkin kita ninggalin Nella di sini, Pa. Juan : (berbisik pada Papa dan Mama) Papa sama mama gak akan tega ninggalin Nella kan? Papa : (ikut berbisik) Apapun akan papa lakukan untuk kebahagiaan Aira. Dan semua harus menyetujui itu. Dua minggu kemudian Aira : Hai, Nella Zivanna Yudho (tersenyum sinis) Nella : Eh, namaku itu Nella Zivanna Jimmy Aira : (memotong omongan Aira) kamu kan bukan anak kandung dari keluarga Jimmy. Jadi, nama belakangku yang tadinya Yudho berubah menjadi Jimmy. Aira Sasmitha Jimmy. Dan kamu yang tadinya nama belakangmu adalah Jimmy, sekarang sudah berubah jadi Yudho, paham?? Nella : (pergi sambil menangis) Aira : (tersenyum sinis) Di rumah Ibu Yayik (sebulan kemudian) Ibu : Kamu benar-benar tidak ingin ikut dengan mereka? Hari ini mereka berangkat ke London. Nella : Ibu, aku sudah bertekad bahwa aku akan terus bersama Ibu dan tidak akan meninggalkan Ibu apapun yang terjadi. Ibu : Kamu bersungguh-sungguh? Nella : Semenjak aku tahu bahwa aku adalah anak kandung Ibu, aku berencana untuk memulai kehidupanku dari nol bersama Ibu. Aku sayang Ibu. Ibu : Ibu juga sayang sama kamu. (seandainya Aira yang mengucapkan kata-kata indah itu, betapa bahagianya hidupku) Narasi: dan hari itu juga semua kehidupan keluarga Jimmy dan Ibu Yayik berubah. Keluarga Jimmy terbang ke London untuk mengelola perusahaan keluarga mereka yang pindah lokasi ke London, Inggris. Tanpa keluarga mereka sadari bahwa anak kandung mereka yang sebenarnya adalah gadis yang mereka tinggal di Indonesia. Mungkinkah mereka mengetahui hal tersebut? ADEGAN DEWASA 12 tahun kemudian Di London (luar negeri) Papa : Ada berita Baik. (tersenyum dengan mata berbinar) Aira : Berita baik apa, Pa? Perusahaan Papa jadi buka cabang di Amerika? Papa : Bukan. Tapi, perusahaan Papa kembali membuka cabang di Indonesia. Dan meminta Papa kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai direktur di sana. Itu berarti Juan : (memotong pembicaraan Papa) Itu berarti, kita semua kembali ke Indonesia? Aira : Aku gak setuju! Aku gak setuju kita semua pindah ke Indonesia. Kalau Papa mau pindah ke Indonesia, Papa aja sendiri yang pindah! Gak usah ajak-ajak aku, kak Juan dan Mama. Papa : Gak bisa gitu, Aira. Kalau Papa pindah sendirian, Papa akan kesepian. Lagian, kenapa sih kamu gak mau pindah ke Indonesia? Aira : Kalau papa merasa kesepian, Ok! Papa boleh bawa mama, tapi jangan bawa-bawa aku sama Kak Juan. Lagian, kami disini juga ngurusin perusahaan Papa, kan? Papa : Aira, disana itu perusahaan baru. Papa butuh orang-orang yang Papa percaya untuk mengelolanya. Dan itu adalah kalian berdua. Juan : Lagi pula, aku juga sudah rindu dengan Indonesia. Mama : Mama Juga. Aira : Mama sama Kak Juan bukannya rindu sama Indonesia, tapi kalian itu rindu sama Nella, iya kan? Mama : Bukan begitu, Aira Aira : (memotong pembicaraan Mama) Kapan sih aku dianggap anak dan adik di keluarga ini? Walaupun aku udah terbukti sebagai anak di keluarga ini, tapi rasa sayang itu gak pernah seutuhnya aku rasakan. Semua rasa sayang itu hanya untuk Nella, iya kan? (pergi) Papa : Dengarkan Papa! Setibanya kita di Indonesia, gak boleh ada satupun yang berusaha mencari Nella! Itu sudah keputusan Papa. Papa gak mau Aira merasa asing di keluarganya sendiri. (pergi) Mama : Juan! Padahal Mama sudah sangat bahagia kita kembali ke Indonesia. Itu berarti Mama punya peluang untuk bertemu Nella. Mama kangen Nella, Juan. Mama gak bisa pungkiri kalau Mama sayang sama dia. Juan : Juan juga, Ma. Mama : Juan, kamu maukan mencari Nella setelah kita tiba di Indonesia? Juan : Tapi, Papa Mama : Jangan sampai Papa tahu! Mama mohon, Juan! Demi Mama. Juan : Baiklah, Ma. Juan akan berusaha pertemukan Mama dengan Nella. Mama : (tersenyum) Di Indonesia Nella : Bu, Nella baca di Koran tadi pagi, bahwa ada perusahaan Advertising yang baru dibuka awal pecan ini dan masih memerlukan banyak karyawan baru. Mereka mengutamakan karyawan yang berkewarganegaraan Indonesia. Aku akan mencoba maasukkan lamaran disana, Bu. Siapa tahu aku keterima. Ibu : Ibu ,menyesal tidak membiarkan kamu ikut keluarga Jimmy. Kalau saja waktu itu kamu ikut mereka pindah ke London, kamu pasti tidak harus kesusahan seperti ini. Nella : Ibu Ibu mau lihat aku bahagia? Aku bahagia kalau aku bersama Ibu. Apapun keadaan kita saat ini, aku akan selalu bahagia. Karena Ibu ada disini. Bersamaku. Lagian, kalau aku ikut mereka, ibu disini sama siapa? Aku gak akan mau meninggalkan Ibu disini berdua dengan Kak Brian. Ibu : Nella Kamu Anak yang baik. Nella : Karena aku memiliki Ibu yang baik. (memeluk ibu) Narasi: Sesampainya keluarga Jimmy di Indonesia, mereka kembali menempati rumah mereka yang dulu. Dengan enggan Aira mengikuti kemauan Papanya untuk pindah ke Indonesia. Ketakutan terbesar Aira adalah bertemu dengan Nella dan keluarganya. Aira : (merentangkan tangannya di salah satu tempat yang membuatnya bahagia) (dulu tempat ini adalah tempatku menghilangkan kesal terhadap Ibu dan keadaanku yang tidak pernah berubah, tapi sekarang kehidupanku sudah berubah dan aku disini untuk mencurahkan kebahagiaanku di tempat ini. Walau aku tidak ingin kembali ke Indonesia, tapi setelah aku berada di sini, aku merasa disinilah aku seharusnya berada) Brian : Hei! Kau sudah kembali? Beri aku uangmu! Kau kan sekarang sudah menjadi orang kaya. (mencengkram lengan Aira dengan keras) Aira : Kamu siapa? (meringis kesakitan) Brian : Alah, Aira! Sombong sekali kau! Baru tinggalkan Indonesia selama 12 tahun, kamu sudah belagu. Baru jadi orang kaya sebentar saja sudah gak kenal sama aku. Ayo berikan uangmu! Dulu kau bilang kau gak ada uang waktu ku minta. Sekarang kau tak punya alasan untuk tidak memberikannya! Aira : lepaskan tangan kotormu dari ku! (meronta berusaha melepaskan tangannya) Brian : Berikan dulu uangmu padaku!(mencengkram lengan Aira makin erat) Juan : (menyentuh pundak Brian) Brian : (berbalik sambil tetap mencengkram kuat lengan Aira) Juan : (menonjok wajah Brian dengan keras) Aira : (menjerit) Kak Juan! Nella : (berlari mendekat) Kak Brian! Ayo pulang! (merangkul lengan Brian dan berbalik) Brian : (ikut berbalik bersama Nella) Aira : (mendekat ke Juan dan merangkul lengan Juan) Juan : Nella!!! Nella : (berhenti tanpa berbalik) Brian : Ayo! (mengajak Nella berjalan meninggalkan Juan dan Aira) Nella : (terus berjalan) Juan : NellaNella, tunggu!!! Aira : Kak, Ayo kita pulang! (menggandeng tangan Juan dan mengajaknya berbalik meninggalkan tempat itu) Juan : (mengikuti Aira) (apakah yang tadi itu benar-benar Nella? Aku harus cari tahu!) Sesampainya di rumah, Juan langsung menceritakan kejadian pertemuan singkatnya dengan Nella kepada ibunya. Juan : Ma, tadi aku bertemu dengan Nella. Mama : O ya? Dimana? Bagaimana dia? Apa kabarnya? Dia baik-baik saja kan? Juan : aku hanya sebentar bertemu dengan dia. Di tempat diamana kita menemukan Aira waktu dia kabur karena kita akan mengajak Nella ikut ke London. Dia menjadi gadis yang sangat manis. Kelihatannya dia baik-baik saja. Tapi dia tidak mau bicara dengan ku. Waktu kupanggil dia tidak berbalik melainkan pergi saja meninggalkan ku dengan Aira bersama kakaknya yang preman itu. Mama : Mama ingin sekali bertemu dengan dia, Juan. Kamu bisa mengantar Mama ke tempat itu, kan? Juan : Aku takut kalau Aira tahu dan mengadu kepada Papa. Mama : Rumahnya masih yang dulu, bukan? Juan : Juan juga gak tahu, Ma. Mama : kamu mau menyelidiki keberadaan Nella, kan? Juan : Iya, Ma. Tiba-tiba Papa datang Papa : papa diberitahu oleh Aira kalau kalian bertemu dengan Nella, benar itu Juan? Juan : Itu tidak sengaja, Pa. Papa : Kalian semua masih ingat kan omongan papa waktu kita masih di London? Bahwa kalian tidak boleh bertemu dengan Nella, TITIK. (pergi) Tanpa mereka sadari, Aira mendengar semua pembicaraan mereka dan tersenyum mendengar papa telah membelanya. Narasi: Setelah seminggu berada di Indonesia, perusahaan mereka membuka lowongan kerja besar-besaran dan tepatnya hari ini, mereka akan mewawancara calon karyawan yang telah terpilih. Dan salah satunya adalah Nella. Nella : Selamat siang, Bu. Aira : Jangan panggil saya ibu. Panggil saya Nona Aira. Nella : Baik, Nona Aira. Aira : Mana berkas portofolio-mu? Nella : (menyerahkan portofolio-nya pada Aira) Aira : (membuka portofolio itu dan melihat nama si pelamar) (Nella Zivanna Yudho, inikan nama berarti dia adalah) (menatap Nella tajam) Maaf Anda tidak diterima di perusahaan ini. Kami tidak memerlukan karyawan seperti Anda. (menutup portofolio Nella) Nella : Tapi, saya kan belum diwawancara, Nona. Bagaimana bisa Anda langsung menilai saya orang yang tidak pantas di perusahaan Anda? Aira : Cukup melihat protes kamu ini, saya dapat menilai orang seperti apa kamu ini. Silahkan keluar dari ruangan saya. Karena sekarang sudah waktu makan siang. Saya gak mau membuang waktu saya hanya untuk melayani calon karyawan yang tidak tahu sopan-santun seperti kamu! (berjalan mempersilakan Nella untuk pergi meninggalkan ruangan tersebut) Nella berjalan sambil memeluk portofolionya dan menunduk memandangi lantai. Kemudian tidak sengaja ada yang menabraknya dari arah berlawanan dan menghamburkan lembaran portofolionya. Juan : Maaf!! (membantu Nella menyusun portofolio-nya yang berantakan) Nella : (tetap menunduk) Aira : (gawat! Kak Juan bertemu dengan Nella. Ini harus dicegah. Mudah-mudahan dia belum melihat wajahnya.) Kak Juan!! Juan : (menoleh kearah Aira) Aira : (mendekati Juan) Kita ditunggu Papa di Solaria. Sekarang! (menggaet tangan Juan dan menariknya menjauhi Nella yang masih menunduk membereskan lembaran portofolionya yang berantakan) Juan : Tapi Aira : Ayo!! (terus menarik Juan) Di rumahnya yang sederhana Nella : Bu, aku gak keterima di perusahaan itu. (kecewa sekaligus sedih) Ibu : loh, kenapa? Kamu kan pintar dan setahu ibu kamu memenuhi semua syarat yang mereka ajukan. (ikut sedih) Nella : mungkin mereka pengen punya yang lebih baik dari aku, Ma. Sudahlah! Aku akan mencari pekerjaan lain. Ibu hanya perlu berdoa untuk aku, ok! (tersenyum) Ibu : Pasti! Ibu pasti mendoakanmu, nak! Di taman pinggir jalan (setelah sebulan berada di Indonesia) Aira : Aku selalu bahagia jika berada di sini. Ibu : (berdiri di belakang Aira) Ibu tahu itu sejak lama. Aira : (berbalik dan terkejut melihat Ibu Yayik telah ada di belakangnya) Ibu, ngapain ibu di sini? Dan bagaimana ibu tahu ini aku, Aira. Ibu : Itu semua naluri seorang ibu yang merindukan anaknya. Aira : Apa ibu lupa? Aku bukan lagi anak ibu. Anak ibu adalah Nella. Ibu : (tersenyum) Maukah kau ke rumah ibu sebentar? Ibu mau menunjukkan hal yang akan membuat kamu terkejut. Aira : Aku tidak mau! Lagian, itu tidak penting buat aku. Ibu : Justru ini sangat penting buat kamu. Aira : OK. Narasi: Aira kemudian mengikuti Ibu Yayik ke rumahnya. Rumah itu tidak berubah sedikitpun walaupun sudah 12 tahun di tinggalkannya. Dia sangat penasaran apa sebenarnya yang ingin dikatakan oleh Ibu Yayuk padanya. Ibu : (memberikan dua map berwarna pink ke Aira) Map itu isinya adalah dokumen asli kamu dan Nella. Aira : (membaca dua dokumen itu secara teliti dan mimik mukanya yang tadinya bingung, berubah menjadi kaget dan tidak percaya) Gak mungkin ini terjadi. Ada apa sebenarnya ini, Bu? Di dokumen ini tertulis bahwa anak dari keluarga Jimmy adalah Nella sedangkan aku adalah anak kandung Ibu. Lelucon apa lagi ini? Ibu : Ini bukan lelucon, Nak. Ini adalah fakta yang telah ibu pendam dan simpan sendiri selama 12 tahun. Aira : Tapi bagaimana mungkin? Ibu : Ibu mencuri dokumen kamu dan Nella dan menukarnya agar kamu bisa mewujudkan keinginan untuk menjadi orang kaya. Dan kamu pernah bilang kepada ibu bahwa kamu akan sangat bahagia bila kamu bisa bertukar posisi dengan Nella. Dan kebetulan kalian lahir pada hari yang sama dan di rumah sakit yang sama juga. Aira : Ibu Ibu : Ibu sayang sama kamu, Aira. Kamu anak kandung ibu. Aira : Ibu bilang ibu sayang sama aku? Ibu sudah melakukan satu hal yang membuat aku mewujudkan segalanya. Bolehkah aku meminta satu hal lain? Ibu : Apa Itu, Nak? Aira : Jangan pernah mengungkit kembali apa yang telah ibu katakana padaku. Dan jangan pernah mengusik hidupku dan keluarga Jimmy lagi. Biarkan aku bahagia. Ibu bisa kan melakukannya untukku? Ibu : Ibu tidak bisa janji seperti itu nak. Ibu ingin kamu kembali pada ibu. Ibu sangat menyayangimu, nak Aira : Kalau begitu, maaf bu. Aku tidak bisa melakukan hal itu. Ibu : Kamu harus kembali pada ibu! Kamu adalah anak kandung ibu. Aira : Aku bukan anak ibu lagi. Aku adalah anak bungsu keluarga Jimmy. Camkan itu! (pergi) Narasi: seminggu kemudian, Ibu Yayik memberanikan diri datang kerumah keluarga Jimmy untuk mengungkap kebenaran yang selama ini dia pendam dan ingin membuka hati Aira agar mau menerimanya kembali sebagai ibunya. Ibu : assalamu alaikum!!! Mama : wa alaikum salam!!! Eh, bu Yayik. Masuk, bu! Ibu : Saya hanya ingin memberikan dokumen asli Aira dan Nella kepada nyonya. Setelah anda membaca dokumen-dokumen itu, saya harap andaa bisa mengerti tanpa saya jelaskan lagi. Mama : (membaca dokumen-dokumen tersebut dengan teliti) Jadi, sebenarnya anak kandungku adalah Ibu : Ya, anak kandung nyonya adalah Nella. Mama : (syok) Papapapasini cepat!!! Papa : (berlari mendekati mama yang syok) Mama : (memberikan dokumen-dokumen tersebut kepada papa) Papa : (membaca dokumen tersebut dan ikut shok) Aira : Aku adalah anak kalian. Bukannya Nella. Aku gak terima dengan semua lelucon ini. Ibu, jangan mengada-ada, ya! Juan : Dokumen itu semua asli Aira. Tidak bisa diragukan lagi. Kamu bukan anak dari keluarga Jimmy. Kamu bukan adikku. Aira : Aku anak kalian. Apapun yang terjadi, aku adalah anak kalian. Nella : Ada apa ini, Bu? Mama : Anak ku, Nellakamu anak kandung papa dan mama, sayang. Nella : (menangis) Mama (memeluk mama) Papa : (memeluk mama dan Nella) Aira : (berlari menuju mereka bertiga dan memisahkan pelukan mereka) Aku gak akan terima semua ini aku benci kalian semua. Kenapa hidupku gak pernah bahagia? Kenapa Nella yang selalu mendapat kebahagiaan? (berlari keluar rumah) Tiba-tiba ada mobil melaju mendekat dan akhirnya Aira : (berteriak) (tertabrak) Ibu : Aira. (berlari menuju Aira yang terlempar berlumuran darah) Mama&Papa: Aira (berlari menuju tubuh Aira) Nella&Juan: Aira (berlari menuju tubuh Aira) Ibu : (memeluk tubuh Aira) Airabangun, Nak!!! Brian : (berlari menuju tubuh Aira, menangis) Aira, maafin kakak ya? Kakak sebenarnya sayang sama kamu. Semua : (menangis) Aira dibawa kerumah sakit dan dirawat di ICU. Beberapa jam kemudian Aira siuman dari komanya dan di tunggu oleh semua keluarga. Aira : (membuka mata dan memandang ibunya pertama kali) Ibu Ibu : Aira, ini ibu, nak! (menggenggam tangan Aira) Aira : (berusaha bangun) Semua : Aira, hati-hati! Ibu : Aira, hati-hati! Aira : Aku gak pa-pa, bu! (mencoba menggerakkan kaki) Bu, kakiku gak bisa digerakkan, ada apa ini? (mulai histeris) kakiku, kakiku gak bisa digerakkan! (menangis) Ibu : (mulai menangis) Tenang, Aira! Mama : (tersedu) Sayang, tenang ya! Itu hanya sementara. Dokter (Ardi) dan suster (Emik & Manda) datang untuk memberikan obat penenang ke selang infuse Aira. Suster menyuntikkan obat penenang ke selang infuse Aira, kemudian Aira kembali tertidur. Papa : Apa yang terjadi, dok? Dokter : Ternyata dugaan saya benar. Saudari Aira mengalami kelumpuhan. Nella : Tapi, tidak sampai selamanya kan, dok? Dokter : Sayangnya, kelumpuhannya permanent. Maaf, saya permisi dulu, ada pasien yang harus saya tangani. Papa : Iya, dok. Terima kasih. (berjabat tangan dengan dokter) Juan : Sebaiknya, kalian semua pulang kerumah! Biar saya yang menjaga Aira! Ibu : Tidak! Saya mau menjaga Aira! Brian : Bu, sebaiknya ibu pulang! Kalau ibu kecapaian, nanti ibu sakit. Kita semua akan tambah repot nanti. Mama : Iya, Bu Yayik! Sebaiknya kita pulang! Nella : Iya, Bu! Ayo! (menggaet lengan ibu dan membimbing ibu pergi dari ruang rawat Aira) Setelah semuanya pergi, ruangan itu sepi. Tinggal Juan yang duduk di samping tempat tidur Aira dan memandang Aira. Juan : Aku gak tahu kamu dengar ini atau tidak, tapi ku harap kamu tahu bahwa ibumu sangat meng-hawatirkanmu. Dia sangat menyayangimu. Hening Juan : Aku yakin kamu merasakan hal itu, Aira. Aku berharap kamu mau menerima kenyataan ini dan meminta maaf pada ibumu. Aku yakin beliau mau memaafkanmu karena dia sayang padamu. Dan aku tahu dan yakin pula bahwa dilubuk hatimu yang terdalam kamu sangat menyayangi ibumu. Juan : (memandang Aira) Aira : (tidur, namun disudut matanya mengeluarkan air mata) Juan : (menghapus airmata Aira yang jatuh) Aku tahu kamu mendengarkanku. (merebahkan kepalanya di tempat tidur Aira dan ikut tertidur) Pagi hari (bunyi kokok ayam) Aira siuman dan ditunggui oleh Juan. Aira : Kak Juan? Juan : Aira! Syukurlah kamu sudah siuman. Aira : Kak, kenapa kakak ada di sini? Juan : Yang lain istirahat di rumah, jadi kakak yang tungguin kamu. Aira : Kak, aku kan bukan siapa-siapanya kakak, kenapa kakak masih mau merawatku? Juan : Aira, kamu juga adikku. Sudahlah! Aira : Kak, kakiku Juan : kakimu akan baik-baik saja! Aira : Ini Cuma mimpi kan kak? Besok, kalau aku bangun, pasti aku udah bisa jalan lagi iya kan kak? Juan : (diam) (tertunduk) Aira : (air matanya jatuh) aku gak pa-pa kan kak? Kakiku akan baik-baik saja, ini Cuma mimpi kan? Cuma mimpi! (terisak) Juan : (memeluk kepala Aira yang terisak) semua akan baik-baik saja (dalam diam airmatanya jatuh) gimana kalau kita jalan-jalan dan manikmati mimpi kamu? Aira : (mengangkat kepalanya dan menatap Juan) Iya Juan membantu Aira naik ke kursi roda dan mendorongnya ke luar ruang rumah sakit. Mereka berhenti di suatu taman dan Juan kemudian berlutut di samping Aira. Aira : kak liatdeh orang-orang itu!  Besok, kalau aku bangun dari mimpi ini, aku bukan hanya bisa berjalan seperti mereka tetapi juga berlari, iya kan?(menatap juan) Jaun : (diam dan hanya mengangguk sambil menatap Aira menahan tangis) Aira : (menatap lurus kedepan dengan diam) Kemudian ibu datang dari belakang menghampiri. Juan berdiri. Ibu : Juan, lebih baik kamu pulang! Biar ibu yang menjaga Aira. Juan pergi meninggalkan Aira dan ibunya. Sementara itu, Aira tetap memandang kedepan dengan diam. Kemudian ibu mendekat dan berlutut di samping Aira. Ibu : Ini semua salah ibu! Maafkan ibu, Aira! Andai saja ibu tidak memberitahu keluarga Jimmy hal yang sebenarnya, ini tidak akan terjadi. Aira : (masih menatap ke depan namun airmatanya mengalir) Ibu : Maafkan ibu, Aira! Semua ini salah ibu, salah ibu! (mulai menangis) Aira : (memandang ibu) Bu, ini bukan salah ibu. Bukan ibu yang harus minta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf, aku selama ini egois. Aku yang salah, bu. Maafkan aku! (menangis) Ibu : kamu gak salah, nak! (menangis) Aira : Bu, aku sudah gak kuat lagi! Ibu : Apa maksudmu? Aira : Rasanya bukan Cuma kakiku yang hilang rasa, tapi seluruh tubuhku serasa lemas,bu! Aku udah gak sanggup nahan ini semua. Ibu : kamu ngomong apa? Kamu adalah anak yang kuat. Dari kecil kamu gak pernah cengeng, gak pernah ngeluh sakit. Kamu anak kuat. Kamu pasti bisa melawan ini. Aira : badanku sakit dan lemas semua, bu! Aku udah gak kuat. Bu, aku minta maaf atas semua yang telah aku lakukan sama ibu! Ibu : Aira, kamu gak pernah punya salah sama ibu, nak! Ibu selalu memaafkanmu. Aira : Bu, sampaikan maafku pada yang lain! Pada mama,papa, kak Juan, Kak Brian, terutama pada Nella. Aku takut gak bisa menyampaikan langsung! Ibu : kamu jangan ngomong gitu, kamu pasti bisa sembuh! Aira : (suaranya mulai lemah) bu, aku udah gak kuat lagi. Rasanya napasku sudah sesak. Ibu : Tahan, nak! Aira : Ibu, aku sayang ibu. Ibu : Ibu juga sangat menyayangimu, nak! Aira : Bu, maafkan, ahm Ibu : Aira? Aira!!! Ibu memeluk tubuh Aira sambil mencoba membangunkan Aira. Namun Aira telah tiada. Ibu menangis sambil memeluk tubuh Aira CINTA TIADA AKHIR CATATAN SEORANG IBU ~TAMAT~

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook