Aliana terdiam sepanjang perjalanan, gadis itu tidak berni bersuara lagi dan lebih memilih mencengkram sabuk pengamannya dengan erat. Hingga akhirnya kurang dari 10 menit kemudian, mobil hitam yang membawanya berhenti disebuahrumah besar dengan gerbanng hitam menjulang tinggi. “Apakah anda…” Tin!Tin!Tin! Ucapan Aliana terhenti begitu saja bersamaan dengan suara klakson yang terus ditekan oleh sang tuan. Tak lama kemudian, dari arah dalam berlarilah sosok pria tambun yang kemudian membuka gerbang dengan terburu-buru. “Selamat siangn Tuan…” “Saya mau, anda kosongkan segera villa ini. Sekarang juga!” “Baik Tuan.” Angguk penjaga Villa itu dengan lirikan mata mencemooh yang tertuju pada Aliana. “Hah?” Aliana yang duduk disamping Dave langsung membuka mulutnya lebar, menatap Dave seperti

