Chapter 2

1405 Words
“ Sam…!!!” teriak mama Arini..               Sedangkan Ken Cuma bisa nepok jidatnya,  kerena lihat Sam yang anggun dengan dress, tapi sepatunya, bukan yang diharapkan, dia pake sepatu sneakers warna putih.   “ apalagi sih ma?” tanya Sam, polos. “ Sam, masa pake sepatu itu? Kan mama sudah siapkan sepatu heels..” kata mama Arini. “ mama, kan tau Sam gak bisa pake sepatu heels, daripada Sam malu-maluin mama karena jatuh. Lebih baik dan amannya kan pake ini.” Kata Sam, sambil nyengir. “ ya sudahlah ma, gak perlu dibahas, kita sudah terlambat.” Kata Ken, lalu keluar.   Direstaurant …   “  Gimana pa? mereka sudah sampai dimana?” tanya mama Widya, yang menatap pintu, privat room. “ kata Ken, mareka sudah dijalan.” Jawab papa Chandra.       Mama Widya gugup, dan gelisah menunggu bu Arini dan keluarganya. Sedangkan Arjuna terlihat santai, dia sedang bermain ponselnya, sampai disini juga dia masih bekerja. Tiba tiba sebuah senyuman terlukis di bibir mama Widya, karena pintu privat room terbuka.   “ maaf jeng Widya, mas Chandra, kita terlambat!” kata perempuan paru baya, yang adalah mama Arini, saat masuk ke dalam ruangan privat. “ iya gak papa jeng, oiya mana Ken dan Sam?” tanya mama Widya. “ tuh mereka!” tunjuk mama Arini, kea rah pintu.       Ken masuk, sambil menggandeng adiknya Sam. Sam terlihat anggun dengan dress, ya walaupun dengan sepatu sneakers.   “ cantik sih, tapi aneh!” pikir Arjuna, saat melihat dari atas dan berakhir dengan sepatu sneakers Sam. “ aduh jeng, Sam sudah besar dan cantik!” puji mama Widya, lalu cipika cipiki dengan Sam. “ om, selamat malam!” sapa Sam, sopan. “ iya selamat malam, kamu sangat cantik!” puji om Chandra. “ makasih om.” Kata Sam. “ nah Sam, kenalkan ini anak tante satu-satunya Arjuna.” Kata tante Widya, memperkenalkan Arjuna.       Arjuna berdiri, dan memberikan salam kepada Sam, Sam membalas sapaan Arjuna. Sekali lagi dengan wajah datar dan aura dingin..   “ betul yang dikatakan Ken, kalau Sam susah tersenyum.” Bathin Arjuna. “ Untung saja Ken sudah mengatakan banyak hal tentang adiknya ini, kalau tidak.. gw bisa kesal dengan sikapnya.” Bathin Arjuna..   Flashback …               Kejadian ini terjadi, jauh sebelum perjodohan itu, Sam masih di Bali …             Hari ini, benar-benar kerjaan menumpuk di kantor, Arjuna yang seorang CEO, perusahaan Hutama Group, perusahaan besar, yang bergerak dibidang kumunikasi, IT, alat elektronik dan kontraktor. Membuat Arjuna harus bisa mengontrol semuanya.               “ Permisi Pak!” kata Mimi, sekretarisnya, yang masuk ke dalam ruangan.             “ ada apa?” tanya Arjuna dingin, yang masih menatap layar laptopnya.             “ Pak Ken ingin bertemu dengan bapak!” jawab Mimi..             “ saya sudah bilang, jangan lapor kalau dia yang datang, atau sahabat saya yang lain datang!” perintah Arjuna dingin..             “ iya pak, maaf!” kata Mimi, segera keluar dan mempersilahkan Ken masuk.                         Ken masuk kedalam ruangan, lalu berjalan dan duduk di kursi di depan meja kerja Arjuna…             “ bro, sorry kalau gw ganggu lo!’ kata Ken.             Langsung aja bro, gw penasaran dengan Sam. Lo janji sama gw cerita tentang dia.” Kata Arjuna, yang langsung berhenti dari pekerjaannya, dan duduk manis.             “ oke bro, lo mau tahu tentang apa? Karena adikku itu orangya gak ada wah wah nya, alias biasa saja.” Kata Ken.             “ ceritakan saja, gw kan harus tahu, karena nantinya dia akan jadi istri gw.” Kata Arjuna, penasaran.             “ em.. adikku itu berbeda dengan cewe kebanyakan..             “ Sam cewe tomboy, menyukai olah raga ekstrim, tae kwon do, skeatboard, selancar, dan balap motor..             “ dia pintar, saat SMP dia berhasil masuk kelas akselerasi. Setiap sekolah yang dipindahinya, dia selalu rengking 1 umum, dia juga beberapa kali juara olimpiade matematika dan sains..             “ tapi kekurangan Sam, sikap Sam kepada orang asing tidak ramah…             “ sejak papaku meninggal, Sam berubah jadi dingin, datar, dan tidak murah senyum. Dia sudah berbeda, tidak gampang percaya dengan orang asing.             “ makanya sedikit yang berteman dengannya…             “ kalau lo mau di terima dihatinya, lo harus bisa membuat dia tersenyum untukmu. Sisanya lo cari sendiri..” akhir dari cerita Ken, tentang adiknya Sam.   Flashend …               Setelah semua selesai makan, dan saling ngobrol banyak hal. Tapi Sam, cuma diam saja. Sam lebih banyak bermain dengan ponselnya, kadang-kadang tanpa disadari oleh Sam, Arjuna sedang memperhatikan Sam.               “ jadi bagaimana Ar?” tanya papa Chandra, tiba-tiba sehingga semua memperhatikan Arjuna, termasuk Sam.             “ Ar, terima perjodohan ini.” Jawab Arjuna, yang melihat ke arah Sam.             Tante Widya, mama Arini, om Chandra, dan Ken senang dengan jawaban Arjuna. Sekarang bagian Sam..                         “ lalu bagaimana dengan Sam?” tanya om Chandra.               Mama Arini, dan Ken gugup, mereka yakin pasti Sam tidak akan menerima perjodohan ini. Mengingat pembicaraan mereka terakhir, dimana Sam menolak dengan keras.               “ bagaimana nih? Gw gak suka dijodohkan, apalagi dijodohkan cowo itu. Kakak sering cerita kalau 2 sahabatnya itu, playboy, hobinya clubbing. Bisa rusak hidup gw ..” Bathin Sam, yang menatap dingin ke arah Arjuna, yang duduk disebelahnya.             “ kalau lo gak yakin.. bisik Arjuna.             “ ngapain juga nih cowo bicara sama gw? Sok kenal..” bathin Sam.             “ Sam menerima perjodohan ini..               Awalnya mama Arini dan Ken kaget, tapi mama Arini lega sekali, begitu juga Ken, om Chandra dan tante Widya langsung senang sekali.                         “ tapi…             “ apa tapinya Sam?” tanya Ken.             “ berikan saya waktu mengenal kak Arjuna selama 6 bulan, kalau kita gak cocok, saya bisakan menolak?” tanya Sam datar.             “ Sam, kamu gak sopan!!” kata mama marah.             “ maafkan saya tante, om. Saya bersikap begini, karena saya harus mengenal cowo yang dijodohkan sama saya. Jujur saja, saya sangat terkejut dengan wasiat perjodohan papa ini. Karena itu saya mohon tante dan om maklum dengan sikap saya ini.” Kata Sam datar.             “ Saya setuju dengan Sam!” kata Arjuna.             “ oke baiklah, om dan tante juga setuju.” Kata om Chandra sambil tersenyum.             “ lo berutang sama gw, karena itu jadilah cewe baik.” Bisik Arjuna.             “ gw gak merasa berutang sama kak Arjuna, gw juga gak berharap berjodoh sama kakak!” bisik Sam dingin.               Aura dingin Sam, terasa sekali. Arjuna sampai merinding sendiri, tapi Arjuna menyembunyikannya.               “ tapi gw mengharapkannya.” Kata Arjuna, yang memegang tangan Sam.               Sam melepaskan tangan Arjuna, dengan wajah datarnya …               “ Kurang ajar banget nih cowo, bukan mukrim!” bathin Sam             “ berani sekali pegang - pegang tangan gw, dia kira gw cewe apaan..             “ kalau bukan di depan bokap nyokap nya, gw sudah patahin tangannya itu ..” bathin Sam lagi yang kesal. Tapi dia tetap menyembunyikan dibalik wajah dinginnya.             “ kalau sikap kakak seperti ini, aku pikir lagi perjodohan ini.” Bisik Sam dingin, lalu berdiri.               Setelah berjanji akan ketemu lagi, Sam berjanji kepada tante Widya akan sering-sering datang ke rumah. Mama Arini akhirnya pamit pulang …               “ gw menantikan pertemuan kita.” Bisik Arjuna di telinga Sam, lalu meniup leher Sam.             Sam melirik Arjuna, menatap sinis, dengan aura dinginnya. Lalu pamit pergi …    _______________________________             Malam itu, setelah ganti pakaian, Sam segera ke loteng. Dia melakukan rutinitasnya, curhat sama bintang kecilnya.               “ bintang …             “ Huffttt…             “ malam ini, gw kenalan sama cowo yang dijodohkan sama gw.. orangnya mesum..             “ ih.. takut..             “ kalau saja gak ada nyokap bokapnya, gw sudah patahin tangannya..             “ berani-braninnya pegang tangan gw, padahal baru juga kenalan.” Kesal Sam, sampai mengepalkan tangannya.             “ Sam…!!’ panggil Ken, lalu duduk disebelah Sam.             “ kak Ken, ngapain disini?” tanya Sam.             “ gw tadi nyari lo dikamar, ternyata lo disini.” Jawab Arjuna.             “ gw belum bisa tidur, kalau belum ketemu soulmate ku.” Kata Sam, sambil melihat keatas.   Ken tersenyum …               “ lalu gimana dek? Pertemuan pertama lo sama sahabat kakak.” Tanya Ken.             “ ih .. gw gak suka, seperti yang kakak sering cerita kalau dua sahabat kakak tuh playboy, nah itu sikap mesumnya gw benci.” Kata Sam.             “ tapi dua sahabat kakak itu, bukan playboy sembarangan, mereka itu milih-milih.” Kata Ken.             “ tapi tetap saja, Sam gak suka sama dia..             “ kayaknya perjodohan ini, gak akan gw terima.” Kata Sam, yakin.             “ Sam, lo coba saja kenal Arjuna selama 6 bulan, kali saja lo merubah keputusan lo.” Kata Ken.             “ kalau 6 bulan, Sam tetap pegang perkataan Sam…             “ keputusan terima, tapi gak yakin …” kata Sam.             “ oke kita lihat saja nanti.” Kata Ken.               Setelah puas ngobrol, Sam pamit sama bintang kecilnya. Lalu mereka kembali ke kamar masing-masing.. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD