Bangun dari tidurnya, Sauna meregangkan otot tubuh nya terlebih dahulu. Memperhatikan sisi kanan dengan pandangan yang masih buram tak sepenuhnya sadar, akhirnya tersadar sesaat dia tidak mendapatkan Horizon di sampingnya. "Ngah? dia sudah berangkat?" Sauna menarik diri dalam selimut dan hendak turun dari atas ranjang. Satu persatu kaki jenjang itu menjejakkan di atas lantai dengan bertelanjang kaki tanpa alas yang membalut telapaknya. Dia berjalan dengan menguap, masih merasakan kantuk menyerang kedua matanya. Bagaimana tidak? Sauna harus bisa membiasakan diri dengan permintaan sang suami. Itu adalah hal yang akan menjadi kebiasaan Sauna. Melirik sekilas ke arah jam dinding dan menoleh ke cermin yang barusan saja dilewati dalam langkahnya. Tampak, rambut panjang Sauna tergerai inda

