"Candy?" Sauna merasa kurang respect dengan gadis tersebut. Dia merasakan ada sesuatu yang perempuan itu sembunyikan dari perkataannya pada Sauna. Entah dari mana datangnya firasat dan dugaan Sauna tentang Candy. Tapi menurutnya, Candy memang patut untuk diwaspadai, meskipun gadis itu cukup baik saat melakukan obrolan singkat di antara mereka. "Iya, kenapa Sauna?" Horizon kembali memperhatikan wajah Sauna lekat-lekat. Seperti ada keterkejutan dalam suaranya. Butuh sepersekian detik buat Sauna menggeleng kepala dan berkata, "nggak apa-apa Hori." Horizon tersenyum dan mengusap puncak kepala Sauna. "Aku kerja dulu, ya? Setelah pekerjaanku selesai, kita makan siang dan sehabis itu aku ingin membawamu melihat rumah baru kita." Sauna ikut tersenyum mengamati kebahagiaan yang tercetak jelas

