"Sauna?" Horizon tiba-tiba datang dari arah belakang dan menghentikan langkah kaki Sauna untuk menoleh ke belakangnya. Ia dapati Horizon mengayun langkah kakinya dihiasi dengan senyum manis dan langkah tegasnya menuju ke posisi Sauna. Tiba di depan Sauna, Horizon memeluk Sauna dengan penuh mesra dan penuh kerinduan yang berapi-api. Dia tidak mempedulikan pasang mata memperhatikan mereka yang berada di sekitar keduanya. "Kamu datang, Sauna?" Semakin erat saja tangan Horizon memeluknya. Tubuh Horizon yang tinggi kekar itu, mengalahkan tinggi Sauna yang tenggelam dalam tubuh suaminya. Sauna sedikit jinjit dengan kikuk mengedarkan pandangannya ke sekitar diselimuti tatapan panik. Berbeda dengan Horizon yang masih sempat-sempatnya bermanja-manjaan dan mengecup tengkuk leher Sauna di sini

