"Sang nanti, kita akan pindah dari sini." Pernyataan Horizon mengejutkan Sauna dan Zian dalam waktu yang bersamaan. "Kok? Dak-dakan, Hori?" Dia tersenyum dan kembali menyentuh gelas kaca, lalu menyesap kopinya. "Aku hanya ingin selangkah lebih maju, Na. Semua sudah tersedia. Kita tinggal masuk." Horizon kembali meletakkan gelas kopi di tempat semula. "Oh, okelah." Sauna kembali menyantap sarapannya. Apapun keputusan Horizon buatnya adalah yang terbaik. Diam-diam, Horizon memandang Sauna disertai senyum samar. Dia sangat senang sekali bisa menikmati secangkir kopi bersama orang yang disayang. Setelah aktivitas makan mereka selesai. Horizon dan Sauna pun bergegas untuk berangkat ke perusahaan di mana Horizon menjadi pemimpinnya. Dari apartemen hanya butuh 30 menit untuk tiba. Namun,

