Aya merasa dirinya kehilangan momen untuk bertanya, mengenai apa yang terjadi setelah dirinya turun dari mobil dan saat Rizal mengantar Miura hanya berdua saja. Bukannya tidak ingin bertanya tepat setelah Rizal pulang ke rumah, hanya saja Aya tidak ingin menciptakan atmosfer yang tidak nyaman ketika ayah dan ibunya ada bersama mereka di rumah itu, terlebih… Aya melihat ada sesuatu yang lain dari ekspresi yang ditunjukan Rizal ketika kembali, ekspresi yang—entah bagaimana Aya harus menjelaskannya. “Hati-hati di jalan… Nyetirnya hati-hati, Yah.” “Maaf Rizal nggak bisa nganterin Ayah dan Ibu pulang.” “Eii… jangan sungkan begitu, Rizal. Ayah juga tahu kamu kerja, lagipula Ayah kan bawa mobil sendiri kalau masih dianter kamu rasanya ngerepotin karena bikin kamu harus pulang dengan kendaraan

