13. Bahagia yang Sederhana

1346 Words

“Gimana? Buku yang mau dipinjem Miura udah kamu ambil?” Tanya Rizal, meletakan segelas coklat hangat di hadapan Aya yang tengah memeriksa beberapa tugas mahasiswa yang dititipkan dosen utama padanya. “Hm?” Aya mendongak, mengikuti gerak Rizal yang kemudian ikut duduk di lantai sebagaimana yang Aya lakukan sejak tadi. “Ah terima kasih, Mas.” Tambah Aya begitu melihat mug berisi s**u coklat yang diletakan Rizal barusan. Rizal tersenyum, memaklumi kalau Aya belum bisa fokus dengan apa yang dikatakannya. “Maaf, tadi Mas tanya apa?” “Hm, saya ganggu kerjaan kamu ya? Kalau kamu harus fokus dulu nanti aja ngobrolnya.” “Eh? Nggak kok, nggak sama sekali. Ini juga tinggal periksa beberapa dan input nilainya habis itu selesai. Dari tadi juga aku kan udah cuekin Mas, jadi sekarang udah nggak apa-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD