16. Sedikit Rasa Janggal

2009 Words

“Na! Lo denger gue nggak sih?” “Huh? Apa, Ra?” “Ish, dia malah begong, Mikirin apa lo? Padahal baru ngobrol sama gue.” “Eh? Ah, nggak, itu—sorry, lo ngomong apa tadi?” Aya berusaha mengalihkan pertanyaan Miura, tidak ingin atmosfer menjadi tidak nyaman jika Aya mengatakan bahwa pikirannya sedang melayang dan menerka-nerka prihal hubungan sahabatnya itu dengan keluarganya. “Gue tanya, kalian mau makan malem di mana? Masak atau beli di luar?” Eh, itu… Aya melirik Rizal, yang juga membalas tatapan wanitanya seolah tahu Aya akan melakukan hal itu. “Aku terserah kamu aja, Ay. Senyamannya kamu, kalau kamu capek kita bisa beli makan di luar dan bawa ke rumah, atau makan di tempat juga nggak masalah. Kalau kamu lagi mau makan masakan rumah, bisa aku yang masak, atau kita masak sama-sama kal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD