Aya tidak bisa membicarakan masalah Miura di saat Miura dalam keadaan suasana hati yang baik seperti sekarang. Aya tidak ingin merusak mood gadis itu dengan bertanya mengenai hal-hal yang mungkin malah menghilangkan rasa bahagia yang kini tengah dirasakannya, itu kenapa, meski apa yang dikatakan Rizal masih begitu melekat di kepala, bahkan terngiang-ngiang saat berhadapan dengan Miura seperti ini, Aya berusaha menahan diri untuk tidak membicarakannya saat itu juga. “Selamat ya, Mi. Saya juga jadi ikutan seneng dengarnya. Aya jadi punya temen deketnya lagi di sini, seenggaknya ada yang bisa Aya cari selain saya kalau memang saya lagi nggak bisa nemenin Aya di kampus.” “Mas… Miura di sini juga kan buat kerja, bukan buat nemenin aku. Jadi masa kamu ngarepin Miura bakal ada terus buat nemeni

