“Ra, bukannya saya mau sok ikut campur masalah keluarga kamu. Cuma… kalau udah seperti ini bukannya harus dihentikan. Kekerasan dalam hal apapun nggak dibenarkan, Miura. Dokter bahkan menyarankan untuk melaporkan ini ke polisi semalam.” “Po-polisi? Jangan! Nggak! Itu sama sekali nggak boleh!” Seru Miura cepat, terbangun dari lamunannya yang panjang karena ucapan Rizal. Suara Miura yang cukup keras membuat pasien dari ranjang sebelah menoleh ke arahnya, bagaimanapun itu masih cukup pagi, dan suara yang Miura keluarkan jelas seolah memecahkan keheningan yang ada di ruangan itu. Rizal berdiri, menghadapkan pandangannya ke arah beberapa yang terganggu dengan suara Miura. Pria itu menunduk sebagai tanda penyesalan, meminta pengertian pada para pasien juga wali yang menemani mereka untuk keri

