“Ay… mau sampai kapan kamu bolak-balik kayak gitu? Hm? Nggak capek atau pusing?” Tanya Rizal melihat istrinya yang sudah sejak lima belas menit lalu uring-uringan karena sesuatu. Susuatu yang jelas keduanya tahu. “Miura belum ngehubungin kita juga, Mas. Ini udah hampir jam 10 malam, dan dia sama sekali nggak ada kabar.” “Kamu nggak coba tanya ke Vio atau Erni dulu? Kali aja Miura ada di rumah salah satu dari mereka. Nggak, nggak. Kalau ada di salah satunya, Vio atau Erni pasti ngabarin aku, nyatanya ini sama sekali nggak. Sementara kalau aku tanya ke mereka Miura sama mereka atau nggak, nanti mereka juga ikutan khawatir.” Aya menghentikan langkahnya yang dari tadi hanya berputar di tempat yang sama, menatap suaminya yang tengah duduk di ranjang dengan raut cemas setengah mati. “Telepo

