BAB 29 – TARIAN DALAM KENDALI
Di bawah langit malam yang dihiasi bintang-bintang, di atas kapal pesiar yang melaju tenang di perairan lepas, dua sosok berdiri di antara cahaya temaram dan desir angin laut.
Marco memandang Lovania dengan tatapan tajamnya—bukan sekadar ketertarikan biasa, tetapi juga sebuah perhitungan. Di dunia ini, kendali adalah segalanya, dan dia tidak pernah membiarkan siapa pun menyetir permainan.
Namun, Lovania bukan wanita biasa. Dia tidak menunggu untuk dipimpin, tetapi juga tidak terburu-buru untuk mengklaim d******i.
Lovania: (Dengan suara lembut, tetapi menusuk.)
"Kau menatapku seakan mencoba membaca setiap gerakanku, Marco."
Marco tersenyum kecil, senyum yang tidak pernah benar-benar menunjukkan apa yang ada di dalam pikirannya.
Marco: (Dengan nada dalam dan tenang.)
"Seorang pria sepertiku tidak bisa begitu saja mengabaikan sesuatu yang begitu... memikat."
Lovania tertawa pelan, suara yang lembut namun menyimpan makna. Dia tahu kapan dia sedang diuji, dan dia tidak keberatan memainkan permainan ini lebih lama.
Lovania: (Dengan nada menggoda.)
"Hati-hati, Marco. Terlalu banyak memikirkan sesuatu bisa membuatmu kehilangan kendali."
Marco tidak menjawab langsung. Sebaliknya, dia mengambil langkah kecil, merapatkan jarak hingga Lovania harus sedikit mendongak untuk tetap menatap matanya.
Marco: (Dengan suara rendah, nyaris berbisik.)
"Dan bagaimana jika aku ingin kehilangan kendali... hanya untuk sesaat?"
Lovania merasakan detak jantungnya melambat, tetapi dia tidak menunjukkan reaksi apa pun. Sebaliknya, dia menatap Marco dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak.
Lovania: (Dengan nada pelan, tetapi berbahaya.)
"Maka kau harus bersiap menerima konsekuensinya, sayang."
Marco menatapnya dalam-dalam, seakan mencari celah dalam ketenangan Lovania. Tetapi dia tidak menemukannya. Wanita ini tidak bisa diprediksi, dan itu membuatnya semakin menarik.
Dia tersenyum kecil sebelum akhirnya meraih tangan Lovania dengan lembut, membawanya ke atas d**a bidangnya, di atas detak jantungnya yang stabil.
Marco: (Dengan suara rendah, menggoda, tetapi tetap penuh kendali.)
"Katakan padaku, Miss Valley... Seberapa jauh kau ingin bermain malam ini?"
Lovania menatapnya selama beberapa detik sebelum akhirnya tersenyum tipis, senyum yang penuh misteri dan keanggunan.
Lovania: (Dengan suara halus, tetapi tajam.)
"Permainan ini baru saja dimulai, Marco."
Dan dalam cahaya bulan yang membias di permukaan laut, mereka berdiri di tengah permainan yang hanya mereka berdua pahami.
Siapa yang akan mengendalikan siapa?
Atau mungkin… mereka tidak perlu memilih.