Evan Tercenung di dalam masjid yang berada diluar pesantren, niatannya untuk bertemu dengan Kyai Lukman belum juga terealisasi karena kesibukan beliau yang membuatnya tidak berada di rumahnya beberapa hari ini. Keinginannya untuk bisa segera bersama dengan mantan istrinya begitu kuat hingga membuatnya sering termenung dan melamun di manapun berada. Apa lagi saat ini pekerjaannya di proyek pembangunan itu mulai berkurang. "Sepertinya Mas lagi banyak masalah ya," sapa seseorang yang tiba-tiba saja hadir di belakang Evan yang tengah melamun di halaman masjid. "Ah, enggak juga, Pak." "Tapi kok melamun di masjid sih Mas," tanyanya lagi sambil ikut duduk di samping Evan. "Saya Evan, maaf bapak siapa?" ucap Evan memperkenalkan dirinya. "Nama saya Fikri, Mas Evan, panggilan saja Mas juga

