Kenzo membuka suara menawarkan untuk menemani Karisa, ia seakan mengerti situasi ketiga anak muda ini. Lagipula, hatinya merasa senang bisa pergi santai dengan Karisa. Seakan Tuhan mendengarkan doanya, dua halangan untuk mendekati Karisa, lenyap semua. Mata Karisa membulat, baru pertama kali Pak Kenzo menyebut namanya tanpa embel-embel status. Mencoba menetralkan suasana, dan ingin membantu sahabatnya, Karisa mengangguk ragu menyetujui ajakan Kenzo. Mengenalkan teman-temannya agar lebih akrab. Tentu saja, Cika merasa senang dengan ide dadakan yang tidak pernah direncanakan sebelumnya, bahkan dalam hatinya ia merasa lebih senang melihat Karisa pergi dengan bos tampannya ini. “Cika, Kak Nathan, perkenalkan ini Pak Kenzo, daddynya Jonathan, murid gua.“ “Kamu bisa memanggil nama saya saja,

