ular dengan penumpang
Ayo segera tidur besok adalah hari yang panjang ,,,
Setelah ayahnya keluar dari kamarnya dan menutup pintu, dalam remang daviice gelisah memikirkan liburan musim panasnya yang akan di habiskan di kaki gunung tempat nenek dan kakeknya tinggal,
‘’Bagaimana mungkin aku bisa bertahan di sana , aku benci semua hal yang ada di sana "
Dia pun terlelap dengan kesal di tamaram malam , sinar rembulan yang menembus jendelanya membawa bayangan muzca kucing gemuknya yang sudah terlelap sejak tadi.
Di perjalanan davice terus saja bermuka murung dengan muzca di dekapanya,
“Ayah bolehkah aku ikut dengan ayah saja bekerja di luar kota, aku tidak ingin tinggal dengan nenek ”
“Ayah tidak bisa membawamu dalam perjalanan bisnis ayah, ini adalah liburanmu tolong temani nenek dan kakek"
Dia membuang pandangannya ke luar jendela mobil sekilas dia melihat seekor ular yang terbang membawa penumpang seperti manusia kecil dia mengedipan matanya namun ular itu sudah hilang masuk ke dalam hutan.
daviice menginjakan kaki nya di rumput-rumputan terlihat di halaman itu di penuhi pohon tomat, seorang wanita tua terlihat tersenyum dan menghampiri mereka
" ibu aku titipkan daviice di sini untuk libur musim panasnya, aku tidak dapat menemaninya "
Aku adalah kakek daviice aku akan memberikanya semangat musim panas”
“Terimakasih, aku akan pergi sekarang"
Dari jendela kamar daviice melihat ayahnya yang tergesa-gesa meninggalkan rumah itu ia sudah merasakan bosan walaupun baru 40 menit menjalankan liburan musim panasnya.
“Muzca apakah makanan itu sangat enak? ” Daviice menatap kucing gemuknya itu lalu menggendong nya menuju kamar.
"Nenek terimakasih makan malamnya"
“Ah daviice dapatkah besok kita pergi untuk memetik semangka ini bukan perjalanan jauh hanya kau dan kakek saja "
“Baiklah aku akan ikut besok ,selamat malam kakek” Daviicee menaiki anak tangga sambil menghembuskan nafasnya .
Daviice sudah memakai sepatunya dan memakai celana pendek tak lupa dengan topi, lelaki tua yang sudah bertenger di atas motor tua yang daviice panggil dengan sebutan kakek sedari dia kecil ,daviice sudah terbiasa menghabiskan liburanya bersama nenek kakeknya itu .daviice sudah kehilangan ibu saat dia baru saja di lahirkan, daviice sudah terbiasa hidup di kota hanya berdua dengan ayahnya.
“Daviice ini makan siang kalian, Hati-hati saat berada di kebun ”
“ Terimakasih aku hanya menemani kakek di kebun nenek tidak perlu kwatir ”
Daviice menaiki motor tua itu di sisi belakang sang kakek.
“ Apakah kau siap daviice? ”ya aku sudah duduk di belakang "
“Ah hahaha baiklah ” Dengan semangat sang kakek melaju tidak ragu-ragu daviice yang sangat kaget terlonjak karena ban motor menindas batu dan masuk kedalam lubang di jalanan "
“Ouhhhh aaaaaaaaa ahhh kaaa - keeee uuu kk apa yang te te tererrrr ja a a dii ”
“ HAHAHHHAHAHHA INIIII ADALAHHHH SEMAAAANGGAAAT JIWAAAA MUDAAAA DAVVVIICEEE APA KAUU MENGERTIIIIIII PENGGANNGGG SAJAAAA AKUUU TUTUPPP MATAMUUUU HAHHAHAHAHA"
Muzca yang panik sudah menyelip masuk ke dalam baju daviice tentunya sebelumnya muzca sudah loncat kesana kemari termasuk menempel di muka dan leher daviice menyakar majikanya karena kucing itu panik di goncangkan oleh kakek daviice yang terlalu semangat memgendarai motor tua yang melaju ke jalan sempit di perbukitan.
Akhirnya dengan terengah-engah daviice turun dari belakang punggung sang kakek dengan muzca yang sudah kehilangan wajah malas dan ngantuknya yang sehari-hari dia gunakan.
“Daviice itu tadi sangat menyenangkan bukan hahahha aku bahkan dapat melalui jalanan terjal bebatuan di sana kau lihat di gunung itu suatu hari aku akan memgajakmu kesana yah hahaha"
Daviice dan muzca melongo melihat kakeknya dan gunung terjal nun jauh yang di tunjuk kakeknya,
“Baiklah eee daviice jika ingin beristirahat duduklah di dini agak rindang aku akan memetik beberapa buah dan bahan dapur untuk nenek”
"Setelah puas daviice menghirup udara segar dia pun memgedarkan pandanganya daviice baru pertma kali ini kakeknya mengajak ke perkebunan yang berada di atas bukit yang miring,perkebunan kakeknya sangat luas dan tidak hanya ada buah semangka namun berbagai sayuran juga wortel lobak dedaunan labu, ada buah pir apel anggur sepertinya terlihat tidak jauh agak di atas kerimbunan pepohonan yang menarik daviice mulai penasaran dengan pepohonan yang rapat terlihat rindang di atas bukit masih di perkebunan kakeknya. sesekali dia terpeleset karena tidak handal di jalanan menanjak baginya sulit dengan menggendong kucing gendut, terengah-engah dia namun setelahnya dia tercengang pohon cerry yang lebat buahnya dengan anggur yang merambat pula lalu blueberry yang seperti semak² berjajar memanjang seperti pagarnya dan stowberry juga tumbuh di pinggir² pepohonan, daviice tercengang berjalan perlahan dan memetik cerry yang paling dekat,
“Wawwwww ini sangat keren aku bahkan tidak pernah melihat buah sebanyak ini walaupun berada di pusat perbelanjaan kota kita muzca, apakah ini milik kakek”
Yebba tertidur pulas di dahan pohon cerry tubuh gemuknya yang berwarna kuning berganti hijau saat dia menghembuskan nafas ular itu tidak menyadari keberadaan daviice dan muzca di depanya karena dia tertutup oleh semak daun dan buah² , namun muzca melihat ekornya yang mengayun kesana kemari .
Muzca mengendap-endap lalu memeowww setenang mungkin dari pundak daviice dia meloncat dengan sigap mencakar dan menggigit ekor yebba, miiiiiaiooowwwww eowwwww,,,
"Hiiiiiyakkkkkkkkkkkk hiyakkkk hiiiik hikkk yebba berteriak kesakitan dan kaget melihat mahkluk gemuk menggigitnya dengan sempontan dia terbang menabrak segalanya,
" Irishhhhhhh irissssh irishhh huuuuu haaaaauuu auuhhhh BUUUKKKKK BAKKKKK GEBRAKKKKKKKKK, yebba menubruk daviicee yang kaget yebba memelotot dan melesat terbang, daviice yang kaget terdiam lalu dia berpikir telah melihat ular gendut dengan warna yang tidak wajar yang berteriak dan terbang,
Wajahnya berubah pucat “ Kakkkkkkeekkkkkkkkkkkkkk tolongggggggggggg” Dengan sisa tenaganya dia menyambar muzca bulu² di badanya sudah berdiri miaawwwwwwww teriakan terakhirnya saat daviice menyeretnya lari.
Di jalanan yang berumput dan sedikit curam tiba-tiba saja daviice menjadi ahli berlari di sana .
Kakeknya terheran “ Sejak kapan cucunya memiliki jiwa muda se semangat itu, dengan tangan di pinggang dia tersenyum , ” apa yang membuatmu bersemangat daviice? "
“Kakkkkeeekkkkkkkkk apakah ular gemuk hidup di kebun ini? ”
“Ya mungkin saja ”
Terengah-engah dia" Apakah ular di sini terbiasa mengganti warna kulitnya secara tiba-tiba "
“Mmmm ya kadang-kadang mereka mengganti kulit”
“Apakah ular di sini juga bisa berteriak” masih Dengan nafas yang Tersegal-sengal.
“ Hahahha ular yang berbicara itu hanya hidup di dalam hutan , dia adalah ular yang sudah hidup sangat lama di lembah ini dan tidak semua orang dapat bertemu dengan mahkluk seperti itu”
"Ja ja jajadiiii ular yang barusan iitittu benar-benar berteriak,
“ Mmmmm dahulu saat kakek seusia dirimu kakek pernah sekali bertemu mahkluk² dari hutan di lembah itu , manusia kecil dengan sayap² tipis yang berwarna, hewan yang mengikuti mahkluk² itu dapat berbicara dengan baik”
“Apakah ular itu juga kakek pernah melihatnya? ”
“Ular ? Mmmm rasanya tidak, mereka berterbangan dengan burung dan juga beberapa tupai membawakan buah dari kebun dengan wadah yang terbuat dari daun di ikat di punggung hewan² mereka bercakap-cakap dengan hewan yang melintas juga mereka datang untuk buah di kebun" dengan senyuman ia mengingat saat² itu.
“Benarkah kakek ada peri yang tinggal di sini, apakah ular itu juga bersama peri? ”
“Mungkin saja ular itu juga bekerja untuk para peri namun kemungkinan peri itu tidak akan muncul lagi saat ada seseorang yang melihat mereka”
Wajah panik daviice sudah mulai berubah menjadi penasaran, dia mengelus kucing gendutnya yang tidur di lengannya
“Haaa ayo kita makan siang daviice ”
“Em baiklah kakek”
Setelah makan daviice mengikuti kakeknya mencabut beberapa wortel, membereskan buah di keranjang motor, lalu mereka bergegas pulang, dengan keranjang di belakang daviice yang penuh setidaknya kakenya tidak berniat kebut-kebutan seperti mereka berangkat tadi pagi.