TAK TERDUGA

684 Words
Suasana di kantor pagi ini terasa berbeda dari hari Senin biasanya.Sepertinya kali ini predikat karyawan teladan tak berlaku lagi untuk Anita.Sudah enam bulan terakhir ini Anita merupakan salah satu karyawan yang selalu datang pagi,tapi tidak dengan pagi ini. OMG,Hello... Ini hari Senin loh guys,tumben banget keadaaan kantor ramai sekali. Anita melirik sekilas jam tangannya,seperti biasa masih pukul setengah 8. Anita berjalan menuju ke kubikalnya,membuka tas dan mengambil satu set peralatan make up untuk dibawanya ke dalam toilet dan merias wajahnya disana. "Anita,kenapa lu baru datang sih?" tanya Anggi teman kantornya sekaligus sahabatnya. "Emang kenapa,perasaan gue datang seperti biasanya deh.Lu aja ang aneh,tumben banget jam segini udah nangkring aja di toilet kantor?"Jawab Anita seraya mencuci tangannya.Anggi menghentikan kegiatan mengeringkan tangannya di bawah dry hand di sudut toilet,kemudian menghampiri Anita di dekat wastafel. "Lu gak tau ya?"tebak Anggi. "Ada apaan sih?" "Hari ini ada acara perkenalan bos baru yang menggantikan Bapak." Di kantor kami Pak Hanafi sebagai Branch Manager biasa di panggil anak-anak kantor dengan sebutan Bapak.Akhir-akhir ini beliau sakit-sakitan,yahh tidak menutup kemungkinan juga karena faktor usia beliau yang sudah tidak muda lagi. "Dengar-dengar sih keponakannya yang akan menggantikan posisinya."sambung Anggi "Ngomong-ngomong acaranya mulai jam berapa?"tanya Anita ke sahabatnya tersebut. Anita menghela nafas kesal melihat Anggi mengobrak-abrik tas make upnya. "Lu cari apaan sih ? please deh gak perlu alat-alat make up gue di keluarin semua dari dalam pouchnya gitu kali,Anggi?" "Gue nyari sisir,kok gak ada sih?" "Ketinggalan di meja kubikal,lu gak bawa sisir?" Anggi menoleh kemudian menggeleng.Kebiasaan sahabatnya satu ini memang suka teledor dan pelupa. "Ya udah deh,gue ke kubikal lu dulu ya.Ngomong-ngomong acaranya di mulai pukul 8 loh,Nit.Lu jangan lama-lama."Anita hanya bisa mendengus sebal melihat tingkah laku absurb sahabatnya itu. @@@@@@@ "Anita,lu darimana sih? ayo buruan kita ke ruan meeting.Bos baru kita udah datang,gila ganteng banget deh,masih muda pula." Anita menggeleng-gelengkan kepalanya.Sahabat yang ini memang paling tidak bisa melihat laki-laki tampan sedikit,pasti sifat narsinya langsung muncul. "Gue barusan dari Kedai kopi di depan lobby.Biasa lah beli hot cappucino kesukaan gue.Tau sendiri lu kan sudah hafal ritual gue sebelum kerja." "Iyalah percaya-percaya sama yang kecanduan kafein." kata Anggi seraya merebut kopi di tanggan Anita dan meletakannya di atas meja kemudian menyeret Anita ke ruang meeting. "Buruan Anita,acaranya udah di mulai dari tadi." Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu,mereka masuk dan mencari tempat duduk yang tersisa. Anita memandang sekeliling ruangan,penasaran dengan tampang bos baru yang di elu-elukan ketampanamnnya oleh Anggi. Dengan shock pandangan Anita terpaku pada seorang laki-laki yang duduk tepat di sebelah Pak Hanafi. Oh My God... Tidak mungkin,laki laki tersebut Danar.Seseorang dari masa lalunya yang selalu membuatnya dihantui rasa bersalah ini. Merasa sedang diperhatikan,Danar menolehkan kepalanya dan pandangan mereka pun bertemu. Anita merasa dunia seakan runtuh di bawah kakinya. @@@@@@ "Lu kenapa sih,Nit? dari tadi enggak fokus gitu.Jangan-jangan lu masih terpesona sama Pak Danar ya?" goda Anggi begitu menyebalkan.Anita memutar bola matanya jengah melihat kejahilan sahabatnya. "Gimana kalo kita taruhan,Nit.Lu buat deh tuh Bapak Danar yang terhormat jadi luluh sama lu?"tawar Anggi spontan.Sontak saja membuat Anita melemparkan dengan gemas bolpoint di genggamannya ke arah Anggi.Sahabatnya ini cantik sih,hanya saja terkadang agak sedikit sinting.Hahahaha... "Ya kali,Anggi.Pak Danar bisa luluh dan terpesona sama gue yang hanya seorang upik abu ini." "Upik abu,mbahmu.Upik abu tuh mana bisa ya menggaet manager pemasaran kantor sebelah,sok-sokan merendah lagi." cerocos Anggi dengan sebal dan Anita tertawa mendengarnya. "Ngomong-ngomong nanti lu di jemput Agya gak,Nit?" "Gak soalnya tadi dia w******p gue kalo gak bisa jemput sore ini.Kenapa emangya?"tanya Anita "Yaudah nanti pulang kerja temenin gue belanja baju ya di The Executive."perintah Anggi seraya menunjukan beberapa lembar Voucher belanja di tangannya. "Pantesan lu happy mulu bawaannya dari tadi ya,ternyata eh ternyata."Anita melirik Anggi yang cengengesan ke arahnya. @@@@@@@
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD