Prolog

247 Words
Aku yang ditinggalkan, kehilangan akal sehat selama bertahun-tahun. Kehidupanku akhirnya menjadi sia-sia karena tanpa sadar aku mengakhiri hidupku sendiri. Entah bagaimana diriku diberi kesempatan untuk kembali, tapi aku dengan mantap memilih kehidupan lain. Kupikir di dunia lain aku bisa mendapat kehidupan yang lebih baik dan merasakan hal-hal yang lebih indah dari duniaku dulu. Namun, sayang nasibku tak seberuntung itu. Meski aku di dunia itu memiliki penglihatan istimewa, tapi tetap saja kehidupanku tak lebih baik, justru terkesan lebih buruk dari duniaku yang lama. Di sini aku dituduh sebagai pembunuh dan terkurung dalam jeruji besi. Dari sanalah aku bertemu dengannya. Dia, pria yang awalnya sangat membenciku karena menganggap akulah yang membunuh belahan jiwanya. Namun, berakhir dialah yang menemaniku di dunia yang asing ini dan dirinya yang menghapus jejak kenangan burukku di kehidupan lamaku. -Zeeya Auristela- *** Pernikahan impianku selalu mengalami kegagalan. Seseorang yang kuanggap bisa menemaniku sampai akhir, memilih untuk berpisah dariku. Ketika aku bertekad tidak akan gagal dalam pernikahan lagi, istriku tercinta dibunuh dan mayatnya menghilang. Pembunuhnya adalah seorang wanita yang menurutku memiliki gangguan kepribadian. Dia, yang selalu mengelak tuduhan itu dengan sikap santai dan cuek. Namun, berubah menjadi dia yang terus meyakinkanku dengan celotehnya. Aku pun akhirnya berusaha mencari tahu kebenarannya. Begitu pun dengan dirinya yang tak henti-henti mengikutiku. Hingga terbongkarlah sesuatu yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Alhasil wanita yang kutuduh sebagai pembunuh justru dialah yang menemaniku di masa sulit. Setelahnya aku sadar ternyata dialah yang selama ini kucari, belahan jiwaku yang sebenarnya. –Raffa Alfandra-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD