1. Perkenalan

900 Words
"Aku nggak cinta sama Edo, aku mau jadi pacarnya cuma karena dia kaya kan lumayan bisa porotin hartanya. Aku cintanya sama kamu," ujar gadis itu. Gadis dan pria itu berpelukan, tiba-tiba ada pria datang sambil bertepuk tangan. Mengagetkan mereka, ternyata mereka sudah tercyduk. "Owh gitu ya Karin, yaudah mulai sekarabg kita putus." Mimpi itu saja terus yang mengangu tidur Renaldo Fendo Edwich, atau yang kerap di sapa Edo. Ya dia dihianati kekasihnya, kekasihnya tak pernah mencintainya hanya mencintai uangnya. Itulah alasan sampai sekarang Edo masih menjomblo, padahal usianya sudah kepala tiga. Edo tidak lagi percaya pada cinta dan wanita, karena mereka cinta membuatnya hancur. Sedangkan wanita, selalu memikirkan harta. Semua wanita matre, mendekatinya karena harta Edo benci wanita kecuali Almeera dan Eline Mommynya. Telfon Edo berdering, dia langsung mengangat telfonnya. Assalamualaikum. Waalaikum salam Do, ini jam berapa? Jadikan ke rumah? Awas aja nggak dateng, Almeera bakal ngambek. Tepat sekali, yang menelfon adalah Almeera sepupu kesayangan Edo. Ah iya gue lupa Al, ini aja gue baru bangun tidur. Edo benar-benar lupa, jika dia sudah janji akan datang ke rumah Almeera. Ngambek benaran nanti dia, sudah jadi seorang Ibu masih aja suka ngambek. Karena kecapek'an, Edo pulang kerja langsung tidur. Ditungguin loe malah lupa, malah enak-enakkan tidur. Buruan bangun, kalau nggak gue samperin gue guyur loh. Iya nyonya, gue mandi dulu baru otw. Tanpa menunggu omelan dari Almeera lagi, Edo langsung mematikan ponselnya dan langsung mandi mau pergi ke rumah Almeera. Lagian ada acara apa sih sampe Almeera nyuruh dia dateng ke rumahnya? Mana Edo sudah janji buat dateng, tapi malah lupa. Edo sudah siap, dia langsung buru-buru berangkat sebelum Almeera jadi singa ngamuk. *** Edo sudah sampai di depan rumah Almeera, Almeera sudah di depan sambil berkacak pinggang. "Loe gila Do, telat dua jam di sangka nunggu itu nggak capek apa," omel Almeera. Edo tidak mengerti maksud Almeera, kenapa juga nungguin dia memang ada acara apa sih. Almeera langsung menarik tangan Edo, masuk ke dalam rumahnya. Edo di suruh duduk, dan di sampingnya ada seorang cewek yang pernah Edo liat tapi dia tak kenal dengan cewek itu. "Kenapa loe nyuruh gue ke rumah Al? Ada acara apa sih?" tanya Edo to the point. "Gue mau ngenalin loe sama Diska, di sekretaris Mas Arkaan. Dia cantik, baik dan sholeha, di juga berhijab loh," ujar Almeera memperkenalkan Diska pada Edo. "Terus?" "Terus lagi, ya Diska kan cewek yang hampir sempurna. Ya siapa tau loe mau jadiin Diska istri, gue mau jodohin kalian berdua. Emang loe mau jomblo seumur hidup? Tampang ganteng tapi jomblo buat apa?" Edo kesal, Almeera suka sekali menghinanya karena jomblo. Bukan nggak laku, tapi dia males aja sama cewek. Dia takut, hanya di maanfaatkan seperti dulu lagi. Almeera memang ingin menjodohkan mereka berdua, mereka kelihatan cocok. Almeera sudah mengenal lama Diska, dia tidak mungkin salah pilih wanita untuk di jadikan istri sepupunya. Almeera sebenarnya enggan ikut campur dengan jodoh Edo, tapi Eline memintanya untuk mencarikan Edo calon. Karena ingin putra satu-satunya itu menikah, mau sampai kapan dia menunggu. Eline dan Exel sudah lelah memaksa Edo menikah, sedangkan Edo selalu menolak. Ya satu-satunya cara dia meminta bantuan dari Almeera, Edo tidak akan menolak Almeera. Menurut Almeera Diska baik, cocok untuk Edo. Setelah melihat kecocokan antara kedua, Almeera memutuskan menjodohkan mereka. Tapi di sudah tanya terlebih dahulu pada Diska, apa dia sudah punya calon. Diska belum memiliki calon dan itu kesempatan yang sangat bagus. Almeera juga sudah bilang tentang rencananya itu pada Diska, Diskan sama sekali tidak menolak. Bahkan gadis itu sangat senang, siapa yang akan menolak di jodohkan dengan Edo? Diska memang tidak mengenal Edo, tapi dia pernah melihat Edo. Dan sekali bertemu sudah langsung membuatnya jatuh cinta. Pesona Edo sangat besar, tak akan ada yang sanggup menolak pesona Edo. Apa lagi Diska tau, bagaimana sayangnya Edo pada Almeera sepupunya. Diska berjanji, tidak akan cemburu jika Edo mengutamakan Almeera dari pada dirinya walau dia sudah menikah dengan Edo. Dia tidak akan bisa mengalahkan posisi Almeera, untuk Edo ya dia harus terima di nomor duakan atau di nomor sekian. "Kok loe nggak bilang mau jodohin gue sama dia?" "Percuma bilang, loe nggak bakal mau. Jadi gue mau kasih loe kejutan aja. Udah sih ta'aruf aja dulu, nanti selanjutnya itu keputusan loe sendiri. Kalau loe ngerasa cocok, ya nikahin gue sih berharap kalian cocok," Memaksa dengan cara halus, iyalah harapan Almeera mau tidak mau harus di wujudkan Edo. "Iya." Mau jawab apa lagi Edo selain Iya, kalau menolak siap-siap aja Almeera ngambek. Edo dan Diksa mengobrol berdua, Almeera dan Arkaan masih ada di samping mereka. Almeera tidak akan sebodoh itu, membiarkan dua orang yang belum mahram berduaan. Nanti Almeera yang akan berdosa, dia tidak ikut ngobrol. Dia ingin mereka berdua saling mengenal dan dekat, akhirnya menikah. Almeera membayangkan, pernikahan Edo pasti akan benar-benar sangat spektakuler. Ah, Almeera tidak sabar pernikahan itu terjadi. Di masion Arkaan hanya ada mereka berempat, karena anak-anak Almeera sedang pergi bersama Arman dan Arana orang tua Arkaan. Menurut Edo Diska baik, cantik, sholeha dan asyik di ajak ngobrol. Ya dia tau Diska berbeda dengan mantanya Karin, yang hanya mengincar hartanya. Kalau dia memang cewek matre, pasti dia mengoda Arkaan saat menjadi sekertaris Arkaan. Tapi dia tidak melakukan itu, ya sepertinya Edo mulai tertarik dengan Diska Mereka mengobrol hingga malam, Almeera meminta Edo mengantarkan Diska pulang. Karena masa cewek pulang malam sendirian, mau nggak mau Edo mengantarkan Diska pulang. Awalnya Diska menolak, takut merepotkan. Karena paksaan Almeera, Diska akhirnya mau.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD