sebelumnya jangan lupa Tap love untuk cerita ini agar bisa memudahkan notifikasi update bab terbaru.
Azizah Zahra nama yang indah dengan makna yang indah pula seperti pengharapan orang tua Zahra untuk dirinya.
orang bilang sebuah nama adalah doa orang tua untuk anaknya. Namun tidak selamanya hidup seindah sebuah nama
seperti kenyataan tidak semua doa akan terkabulkan, beginilah kehidupan Zahra dimana semua angan dan mimpinya di hancurkan oleh orang yang dia sayangi....
Zahra merasa hancur karena pilihan ayahnya yang membuatnya harus berpisah dari Akbar lelaki yang dia cintai selama 4 tahun lamanya. namun ketidak berdayaan Zahra perlahan-lahan mulai membuatnya membuka hatinya untuk Hanung lelaki pilihan yang kini telah menjadi suaminya, disaat
Zahra mulai menata hidupnya kembali, sebuah kesalahpahaman kembali hadir memporak-porandakan kehidupannya hingga membuatnya jatuh ke dalam sebuah lubang rasa sakit akibat keraguan suaminya
"Maafkan Zahra, Mas."
Kali ini Hanung menyeringit mendengar perkataan maaf yang tiba-tiba terucap oleh istrinya itu
"Untuk apa?"
"Untuk semuanya ..." lirih Zahra
"Kenapa memangnya Ra? Kenapa tiba-tiba kamu bicara seperti ini."
"Karena kita sudah menikah di antara kamu dan aku harusnya tidak ada kebohongan ... Aku gak mau saat kamu tau sendiri kamu kecewa dan berpikir hal yang bukan-bukan."
"Apa maksud kamu, Ra? Mas gak mengerti."
"Mas maaf, tapi Zahra sudah tidak suci lagi." Ucap wanita itu tertunduk
"Apa? Mas ... Mas gak--"
"Aku sudah ternoda Mas, aku bukan gadis keperawanan aku sudah terenggut." Jelas Wanita itu yang tentunya membuat Hanung shock, siapa yang tidak shock ini malam pertama mereka dan sayangnya Hanung malah harus mendengar semua ini
"Kamu becanda, Ra." decak Hanung dengan nada tidak percaya
"Maafkan Zahra, Mas." Mendengar Zahra yang terlihat begitu pasrah mau tidak mau membuat Hanung percaya dengan segala yang wanita itu katakan,
Bagaimana bisa?
Dia pikir Zahra bukan gadis seperti itu ... Tapi kenapa? Bukankah Zahra di didik dengan ilmu agama lalu kenapa wanita itu berani melakukan hal yang tentu ia sendiri tahu betapa besarnya dosa berzina
"Kenapa kamu melakukan itu Ra? Kamu tahu kan itu dosa besar