q

138 Words
"Gak usah pake ngancem segala. Aku gak suka sama kakak kamu. Dia itu bukan sosok wanita idaman aku. Jadi stop bertindak kekanakan." Akara dan Ilker dibuat melongo mendengar ucapan Dokter Gibran. Baru kali ini mereka mendapat penolakan atas Falisha. Biasanya cowok yang mereka ancam, balik takut dan memuja Fali. Tapi dokter yang satu ini beda. "Apa memang karena dia udah tua, makanya pikirannya beda sama kita?" Ilker memandang sepupunya. Akara balik memandangnya. "Gitu ya? Perasaan sama si butek dulu, dia umurnya gak jauh sama ni dokter. Dia gak ada dewasa-dewasanya tuh." Akara menggaruk pelipisnya bingung. "Ah, gue tahu. Dia gak suka sama Fali. Makanya lempeng aja." Akara dan Ilker menggelengkan kepala bersamaan. Pemuda yang hanya terpaut bulan itu saling pandang dan mendecakkan lidah. "Kasihan si Fali. Belum nembak udah ditolak aja." Komentar Ilker yang dijawab anggukan Akara. _______________________________________________________________________________________
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD