Tubuh Elsa bergetar hebat. Ingin dia kabur sekarang juga, tapi kakinya lemah, tak sanggup berlari. Liam meletakkan ponselnya, menarik Elsa ke kasur. Gadis itu ia dudukkan di atas pangkuan. “Tuan..” panggil Elsa berurai air mata. “Hm? Kenapa?” Liam iseng mengecup bibir Elsa. Tangan Liam yang tiba-tiba meremas dadanya menyadarkan Elsa. Gadis itu mendorong tuan mudanya menjauh, tak peduli meski dia terjungkal ke belakang. Liam kasar menarik kaki Elsa, menyeret gadis itu ke arahnya. “Sudahlah, tidak usah mempersulit diri. Bukankah aku sudah membayarmu?” ujar Liam dingin. “Tuan, saya tidak mau. Saya tidak mau!” jerit Elsa. Liam tak peduli, kasar menarik kaki Elsa. Kaki putih itu ia belah, membuat rok Elsa tersingkap ke atas. Tubuh gadis itu yang masih di lantai tak membuat iba sang tuan

