79. Kacau

2075 Words

Di bangku tengah, Liam, Aldi, dan bahkan Oscar, berdiri. Entah siapa yang membanting apa. Stefan di pinggiran makan kacang sambil diam mengamati. “Jaga mulutmu,” bilang Liam dingin. Pandangannya dingin. Diam dan menusuk. Febri yang malu bercampur syok berlari keluar dari kantin. Berlinangan air mata. Kantin untuk sementara hening dan mencekam. Bahkan petugas-petugas kantin pun tak berani bersuara. Elsa mengambil jus apelnya, berjalan keluar. ** ‘Ding!’ ponsel Elsa berdenting. “Lihat, apa yang aku share,” tulis Kevin. Mengirim screenshot beberapa. “What?” Elsa bergegas mencari tempat sepi, menelepon adiknya Adam. “Kevin! Apa maksud kamu?” “Kakak memintaku mengurus Febri, ya aku mau gimana?” “Ish. Kak Adam!” “Banyak juga ternyata borok Keluaga Hartono. Tadi aku dapat kiriman pd

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD