95. Adegan Ciuman Elsa

1579 Words

Adam tidak menjawab, menyeka sudut bibirnya dengan serbet. “Cicit perempuan sepertinya bagus. Nanti kalian tinggallah di sini jika sudah menikah. Biar almarhum nenek bisa merasakan kehadiran cicitnya di rumah ini. Dia dari dulu selalu ingin punya anak perempuan.” Abu nenek tercinta, memang tidak dilarung. Disimpan di rumah sejak dulu. Dicintai dengan sangat oleh Tuan Tantama. Para orang tua di sisi kanan terbatuk kecil. Sayang sekali anak-anak mereka belum ada yang ingin serius, padahal mereka bisa lihat keuntungan besar jika anak mereka sampai tinggal di rumah utama. “Adam? Jawab Kakek. Kekasihmu si gadis penyanyi itu, suruh dia segera belajar etika dan segera bawa bertemu Kakek.” Mata Adam tajam, melihat kakeknya. “Elsa Evelisse. Namanya Elsa Evelisse, Kek. Dan dia bukan penyanyi,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD