Belum sempat Elsa membalas, suara sepatu berjalan mendekat ke arah mereka terdengar. Dua muda-mudi itu menoleh bersamaan. “Ada apa ini? Kenapa berhenti di tengah jalan?” Tuan Zachary ramah menyapa. “Selamat pagi, Elsa.” “Selamat pagi, Tuan.” Nyonya Zachary di sebelah suaminya melirik Elsa sekilas. “Kenapa masih di sini? Ayo sarapan.” Wanita tersebut menggandeng lengan putranya. Membalik putranya agar tak melihat pada Elsa. *** “Elsa, selamaat....” Belum juga Elsa selesai memarkir sepedanya, ketiga sahabat barunya datang menyerbu. Irra yang pertama memeluk Elsa. Dalam hati Elsa terharu sekali, jarang-jarang dia mendapatkan pelukan tulus seperti itu. “Terima kasih,” balas Elsa. “Jangan lupa traktiran ya,” goda Irra. Elsa teringat akan kartu siswanya yang kini sudah berisi saldo. “B

